Oleh: Uwais al Ikhwani
Beberapa waktu lalu penulis menyaksikan sebuah video yang berdurasi sekitar 1 setengah menit yang menampilkan Ustad Khalid Basalamah sedang menjawab sebuah pertanyaan yang diajukan kepada beliau tentang siapa itu Syeikh Abdul Qodir Jaelani QS. Dalam video tersebut Ust. Khalid Basamalah menyatakan bahwa Syeikh Abdul Qodir Jaelani QS., adalah seorang ulama besar yang bermahzab Hanafi. Disampaikan kemudian bahwa Syeikh Abdul Qodir Jaelani QS. tidaklah seperti apa yang dinisbatkan oleh orang-orang selama ini dimana Syaikh Abdul Qodir Jaelani memiliki karomat atau kemampuan khusus seperti halnya mukjizat yang dimiliki oleh para Nabi dan Rasul. Untuk lebih jelasnya berikut ini penulis tampilkan video tersebut:
Tanpa mengurangi rasa hormat penulis terhadap Ust. Khalid Basalamah dan
tanpa adanya tendensi negatif sedikit pun mengingat pesan yang diamanatkan
Syeikh Mursyid (guru penulis) dalam tanbih: 1) Jangan menghina ulama sezaman;
2) Jangan memeriksa murid orang lain; maka penulis ingin menyampaikan klarifikasi
terkait pernyataan Ust. Khalid Basalamah tersebut, dimana pengetahun yang penulis sampaikan disini seluruhnya diperoleh dari guru mursyid penulis, Syeikh Muhammad Abdol Gaos Saefulloh Maslul
al Qodiri an Naqshabandi al Kamil Mukamil al Muaffaq al Muttaqi al Mujaddid al
Quthub qodashallohu sirrohu. Klarifikasi tersebut adalah sebagai berikut:
Tentang Karomat Syeikh Abdul Qodir Jaelani QS.
Dalam manqobah (riwayat) Syeikh Abdul Qodi Jaelani QS. diriwayatkan bahwa
Tuan Syeikh Abdul Qodir Jaelani QS. sering menunjukan karomat-karomat yang
diterimanya dari Alloh subhanahu wata’ala, diantaranya riwayat tentang Tuan
Syeikh Abdul Qodir Jaelani QS yang dapat menghadiri beberapa undangan dari
muridnya di tempat yang berbeda dalam waktu bersamaan, riwayat tentang ruh
Syeikh Abdul Qodir Jaelani QS yang terbang menyelamatkan ruh muridnya, riwayat
tentang Tuan Syeikh Abdul Qodir Jaelani QS yang terbang melayang-layang di atas
para muridnynya, dan masih banyak lagi.
Karomat-karomat yang diceritakan dalam manqobah Syeikh Abdul Qodir
Jaelani QS tersebut dinyatakan oleh Ust. Kahlid Basalamah sebagai hal yang baru
dinisbatkan oleh orang-orang setelah Syeikh Abdul Qodir Jaelani QS. dan
cenderung mengada-ada. Dalam hal ini penulis akan mengutip beberapa
pernyataan/tulisan Syeikh Muhammad Abdul Gaos al Quthub QS sebagai berikut:
“Seperti dalam al Qur’an juga, Alloh SWT mengisahkan yang ‘aneh-aneh’
kepada Nabi kita Muhammad SAW tentang 123.999 nabi sebelumnya dan yang bukan
nabi juga dikisahkan-Nya kepada Nabi kita Muhammad SAW. Itu semua untuk
membuktikan keluasan serta ketinggian dan kedalaman al Qur’an yang di dalamnya
seluruh isi dari 103 kitab suci yang diturunkan kepada Rosul-Rosul sebelum Nabi
Muhammad SAW”.
Jadi al Qur’an yang juga dijadikan rujukan bagi Ust. Khalid Basalamah
untuk berdakwah, telah menceritakan bagaimana para Nabi, Rosul, dan para Wali
Alloh SWT diberi kemampuan untuk melakukan hal-hal yang di luar nalar manusia.
“Bahkan keanehan tersebut bisa kita jumpai di para ahli sihir yang juga
diceritakan dalam al Qur’an seperti kejadian aneh yang ditampilkan oleh
orang-orang yang tidak beriman kepada Nabi Musa as dan Nabi Harun as dari balad
Fir’aun yang ahli sihir, itu namanya sihir. Sedangkan yang aneh dari Nabi Musa
as dan Harun as disebutnya Mu’jizat, sednagkan yang membikin aneh kedua-duanya
itu siapa lagi kalau bukan Alloh SWT”.
Pertanyaan selanjutnya yang muncul adalah apakah Alloh SWT memberikan ‘keanehan’
juga kepada para Wali Alloh??? Tentu saja jawabannya iya. Syeikh Muhammad Abdul
Gaos Saefulloh Maslul al Quthub QS. mencontohkan salah satunya yang juga
terdapat riwayatnya dalam al Qur’an, yaitu satu riwayat dari Waliyulloh
Sayyidina Ummar bin Khotob ra:
“Sayyidina Umar bin Khothob ra ketika ngomando bala tentara yang lagi
perang melawan kafir, Sayyida Umar sedang khotbah di dalam Masjidil Harom,
sedangkan bala tentaranya di medan perang sedang dikejar kafir, melalui
komunikasi jarak jauh antara komandan dengan bawahannya, hal tersebut disebut
dengan Karomat”.
Alloh SWT memberikan berbagai bentuk keanehan tersebut kepada manusia
dalam berbagai tingkatannya semata-mata agar manusia beriman, dimana segala
sesuatu yang dianggap aneh atau diluar nalar tersebut hanyalah bagian dari
tanda-tanda kekuasaan Alloh SWT. Syeikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul al
Quthub menyatakan: “Kalau di dalam diri seorang yang telah mengatakan dan mengakui
Islam sebagai ad Dinul Qoyim telah ditanamkan ke dalam hatinya, semua itu tidak
aneh, malah lebih dari itupun tidak aneh, karena semua milik Alloh SWT yang
Maha Segala-galanya.”
Alloh SWT berfirman:
وَفِي
الْأَرْضِ آيَاتٌ لِّلْمُوقِنِينَ
“Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Alloh) bagi orang-orang
yang yagkin, dan (juga) pada dirimu sendiri.” (Q.S. adz Dzariyaat: 20).
Jadi setiap manusia, siapapun itu yang Alloh SWT kehendaki, bisa menjadi
media bagi Alloh SWT menunjukan tanda-tanda kekuasaan Alloh SWT. Bahkan seorang
yang kafir sekalipun ternyata ditunjukan dalam al Qur’an memiliki kemampuan
yang diluar nalar, itu semua datangnya dari Alloh SWT.
Terkait dengan istilah-istilah tentang kemampuan di luar nalar tersebut
Syeikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul QS. menyatakan:
“di dalam ajaran Islam ini ada kalimat-kalimat tertentu yang diberikan
kepada orang-orang tertentu seperti mu’jizat hanya diberikan kepada
Rosul Alloh SWT, Irhash hanya diberikan kepada para Nabi Alloh yang
bukan Rosul, Karomat diberikan kepada para Wali Alloh SWT, Ma’unat
hanya diberikan kepada para ulama yang bukan Wali Alloh SWT, Istidroj
hanya diberikan kepada ahli sihir yang bukan Rosul, bukan Nabi, bukan Wali, bukan
Ulama, mereka adalah balad syetan, wali syetan, kekasih syetan.”
Dengan demikian jelas bahwa Syeikh Abdul Qodir Jaelani QS sebagai Wali
Alloh SWT, Wali Quthub, memiliki karomat-karomat yang kemudian diriwayatkan
oleh para murid-murid terdekatnya yang dapat kita baca hingga saat ini, kita
ambil hikmahnya, bukan untuk menjadi syirik kepada Alloh SWT, tetapi untuk
memperkuat keimanan kepada Alloh SWT, agar karomat-karomat tersebut menjadi
barokah bagi siapa saja yang membaca, menjadi wasilah untuk memperkuat keimanan
kepada Alloh SWT.
Demikianlah sedikit tanggapan terhadap pernyataan Ust. Khalid Basalamah
tentang Syeikh Abdul Qodir Jaelani QS., dimana tanggapan ini semata-mata untuk
memperjelas perkara yang dapat menimbulkan fitnah. Smeoga bisa menjadi wasilah
untuk silaturahmi dan mempererat ukhuwah Islamiyah.
Bikarromati Syeikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh
Maslul al Qodiri an Naqshabandi al Kamil Mukamil al Muwaffaq al Muttaqi al
Mujaddid al Quthub QS., al Fatihah...
Comments
Post a Comment