Skip to main content

Posts

Showing posts from 2017

KEGIATAN DAKWAH USTADZ ABDUL SHOMAD DITOLAK DI BALI; BUKTI INTOLERANSI MINORITAS TERHADAP ISLAM

Rencana Safari Dakwah Ustadz Abdul Somad di Bali pada 8 - 10 Desember mendatang mendapat penolakan keras dari Dr Arya Wedakarna. Anggota DPD RI asal Bali itu beralasan, Bali menolak oknum dengan agenda anti Pancasila. “Siapapun boleh datang ke Bali, Pulau Seribu Pura, bahkan Raja Arab Saudi saja tidak masalah datang ke Bali untuk berlibur asal tanpa agenda politik terselubung. Tapi tentu Bali menolak jika ada oknum siapapun yang datang ke Pulau Dewata dengan agenda anti Pancasila. Ngiring kawal NKRI dan Tolak Agenda Khilafah tersosialisasi di Bali,” kata Wedakarna melalui fan page Facebook  @dr.aryawedakarna , Jumat (1/12/2017). Wedakarna menyebut, penolakan itu merupakan aspirasi masyarakat Bali yang sudah viral di medsos beberapa hari sebelumnya. Ia menyertakan screenshoot postingan Instagram  @creme_de_violette  yang berjudul “Jangan biarkan mereka meracuni Bali 😖 Waspadalah wahai saudara2ku di Bali, jangan sampai Bali menjadi Majapahit kedua.” Wedakarna juga menyampaikan t

WIKILEAKS 2010: CINA DAN AS MENDORONG SEKULERISASI ISLAM DI INDONESIA

Rentannya ukhuwah islamiyah di Indonesia akhir-akhir ini memperlihatkan sebuah pola yang berjalan secara sistematis dan terukur. Selain masalah kerawanan dalam persatuan umat Islam di Indonesia, kita juga melihat adanya upaya yang sistematis untuk melepaskan ikatan kuat umat dengan para ulama yang selama ini menjadi panutan, contoh bagi umat dalam mengimplementasikan pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang mereka terima. Di sisi lain, ‘proyek’ terorisme yang bertujuan mendiskreditkan Islam secara global pun tidak terlihat akan segera berhenti berjalan di Indonesia. Kondisi tersebut membuat kita bertanya, apakah hal ini terjadi secara alamiah sebagai bentuk perkembangan sosial-budaya masyarakat Indonesia, ataukah ini sebuah upaya sistemik yang dilakukan pihak tertentu? Alloh subhanahu wata’ala berfirman: وَلَن تَرْضَىٰ عَنكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ Artinya: “ Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu men

MEMBANGUN UKHUWAH ISLAMIYAH DI ATAS KEPENTINGAN POLITIK DAN KELOMPOK

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلا تَفَرَّقُوا “Dan berpeganglah kalian semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kalian bercerai berai.” [Âli Imrân: 103] Petikan firman Alloh subhanahu wata’ala di atas merupakan peringatan sekaligus kabar bagi umat muslim, bahwa sejarah perjalanan Islam akan dipenuhi dengan berbagai momen perpecahan dikalangan umat muslim. Sejarah perpecahan umat muslim bahkan sudah mulai terlihat tidak lama sepeninggal Rasululloh sholallahu ‘alahi wassalam, yaitu memasuki kepemimpinan khulafaurasyidin, yang muncul lebih karena persoalan kekuasaan, yaitu tentang siapa atau dari kelompok-golongan mana yang berhak menjadi pemimpin umat Islam. Perbedaan sendiri dalam Islam bukanlah sebuah hal yang asing, bahkan terbaginya Islam kedalam 72 kelompok/golongan pun telah dikabarkan oleh Rasululloh sholallahu ‘alahi wassalam, akan tetapi hal ini tidaklah menjadi masalah, karena pada prinsipnya Islam memandang perbedaan sebagai sebuah su

JAWA BARAT DARURAT KEPEMIMPINAN ISLAM JELANG PILGUB JABAR 2018

Dinamika politik menjelang Pilgub Jabar 2018 tampaknya terus menunjukan peningkatan. Berbagai manuver politik terlihat mengalami peningkatan dalam beberapa pekan terakhir. Salah satu manuver politik yang tidak terduga adalah ‘merapatnya’ Dedy Mizwar (Demiz) ke PDIP sebagai bakal calon Gubernur dalam Pilgub Jabar tahun 2018. Demiz selama ini telah muncul sebagai figur pemimpin yang mampu merepresentasikan harapan dan keinginan umat Islam khususnya di Jawa Barat. Selain itu Demiz yang sempat mempermasalahkan proyek pembangunan Meikarta oleh James Riady, telah muncul sebagai sosok dan simbol perlawanan umat Islam kepada berbagai bentuk tindakan pemerintah yang selama ini dinilai mendiskreditkan umat Islam, khususnya paska kekalahan Ahok yang diusung partai-partai pemerintah dalam Pilgub DKI Jakarta.  Pada hari Rabu tanggal 25 Oktober 2017 lalu, Demiz terlihat hadir dalam acara “Curah Gagasan Bakal Calon Gubernur Pilgub Jabar 2018” yang diselenggarakan oleh DPD PDIP Jawa Barat. Demi

MENJAWAB FITNAH WAHABI TENTANG FATWA IMAM SYAFI'I TERKAIT TASHOWUF DAN SUFI

Beberapa pihak yang tidak suka mengenai tasawuf, umumnya orang-orang Wahhabi, kerap kali melakukan penipuan dan pemelintiran mengenai pendapat Imam Asy-Syafi'i  rahimahullah  mengenai tasawuf. Padahal faktwanya, Imam Syafi'i banyak memuji ahli tasawuf (sufi), bahkan menganjurkan umat Islam untuk menjalani tasawuf.  Salah satu pendapat Imam Asy-Syafi'i yang sering disalah pahami adalah apa yang disebutkan oleh Imam al-Baihaqi didalam Manaqib Imam al-Syafi'i. Pembenci tasawuf, bahkan dengan sengaja mengutip dalam kitab Imam al-Baihaqi secara tidak utuh demi menyembunyikan kebenaran dan mengedepankan hawa nafsu syaithoniyah. Komentar Imam al-Syafi'i dalam kitab Imam Al Baihaqi tersebut adalah :  "Kalau seorang menganut ajaran tasawuf (tashawwuf) pada awal siang hari, tidak datang waktu zhuhur kepadanya melainkan engkau mendapatkan dia menjadi dungu" . 1. Berikut penjelasan lengkap beserta sanadnya dalam kitab Manaqib al-Syafi'i lil-Imam Al Ba

72 TAHUN INSKONTITUSIONAL; REFLEKSI KEMERDEKAAN INDONESIA

Selama 72 tahun Indonesia merdeka secara de yure dan de facto dari imperialisme dan kolonialisme, selama 72 tahun itu juga Indonesia menjadi salah satu negara yang tidak konsisten dalam menjalankan amanat konstitusi. Sejak awal kemerdekaan Indonesia hingga saat ini, belum kita temukan satu pun rezim pemerintahan yang menjalankan amanat konstitusi secara konsisten, khususnya dalam hal penjaminan terhadap hak-hak dasar warga negara. Pada masa Orde Lama, inkonstitusi penyelenggaraan pemerintahan terpusat pada masalah politik dan tata negara. Hal tersebut masih terbilang wajar sebagai sebuah negara yang baru saja merdeka dan berdiri, ditengah ancaman masuknya kembali imperialisme Belanda pada saat itu, serta ditengah pertarungan politik 2 kekuatan global, yaitu Amerika Serikat dan Uni Sovyet. Beberapa bentuk penyimpangan yang terjadi pada masa Orde Lama diantaranya adalah: 1)         Presiden selaku pemegang kekuasaan eksekutif dan legislatif (bersama DPR) telah mengel

MENGAMBIL KEMBALI MAKANAN YANG TERJATUH DAPAT MENJAGA DARI KEFAKIRAN, PENYAKIT-PENYAKIT BURUK DAN PELAJARAN DIBALIKNYA

Apa yang sahabat lakukan ketika makanan yang dimakan terjatuh? Buru-buru membuangnya, atau diambil lagi? Opsi pertama pasti lebih sering dilakukan oleh sebagian besar dari kita. Apalagi untuk orangtua yang memiliki balita, makanan yang jatuh langsung dibuang. “Terus kalau tidak dibuang mau diapakan? Kan kalau diambil lagi kotor, jorok, tidak higenis.” Mereka tentu berfikir demikian, daripada beresiko terhadap kebersihan lebih baik dibuang. Pemikiran ini tidak sepenuhnya salah. Wajar jika kita bersikap khawatir dan berhati-hati, apalagi jika ada kaitannya dengan makanan. Tapi, pernahkah sahabat mendengar bahwa Rasulullah SAW menyuruh kita untuk mengambil kembali makanan yang terjatuh? Perintah ini diriwayatkan oleh Muslim, “Dari Jabir ra, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Jika sesuap makanan kalian jatuh, maka hendaklah ia mengambilnya dan menghilangkan kotoran yang melekat padanya dan memakannya, dan tidak membiarkannya untuk setan.” Hadits ini merupakan sala

Dapatkan Hosting Murah dan Domain Gratis

Hosting Unlimited Indonesia