Skip to main content

Syafa'at Rasulullah SAW di Akhirat



Allohumma sholi 'ala nabiyyil hasyimiyi Muhammadin wa ala Alihi wa salimu taslima...

Akhirat, kehidupan setelah dunia ini berakhir. Tidak ada yang abadi di dunia ini.

Pada dasarnya, seluruh umat manusia di dunia ini akan kembali ke pangkuan-Nya.
Semua manusia akan kembali ke hadapan Allah Subhanahu Wata'ala.

Namun, apakah kita akan kembali bertemu dengan orang-orang yang kita cintai kelak di akhirat nantinya?
Apakah orang-orang yang kita sayangi, yang kita cintai, akan membantu kita?

Tidak

Seorang suami akan lari meninggalkan istrinya, istri akan pergi meninggalkan suaminya, pasangan lari dari pasangannya, sahabat lari dari sahabatnya.

Nabi Adam, Nabi Idris, Nabi Nuh, dan semua manusia, termasuk para Nabi tidak dapat menyelamatkan kita dan memperdulikan kita, kecuali satu manusia.

Ketika kita dibangkitkan, maka semua orang sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri.

Hal ini karena apa?
Karena kita takut akan diri kita sendiri dan sangat mementingkan diri kita sendiri.

Apakah kita bisa membantu orang lain?
 Tidak.
Apakah kita bisa mencegah orang lain untuk disiksa?
 Tidak.
Kita tidak akan melihat sebelah kanan ataupun sebelah kiri kita.

Pada hari itu, hanya ada satu manusia yang paling sibuk mondar-mandir.
Hanya ada satu manusia yang sangat memperdulikan orang lain.
Manusia itu tidak lain dan tidak bukan adalah Nabi kita, Nabi seluruh umat Islam di dunia ini,

Rasulullah, Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa'sallam

Ketika di padang mahsyar, Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa'sallam langsung mencari dimana umatnya berada.

"Mana umatku?
 Apakah kau umatku?"
"Ya, saya umatmu."
"Sini, sini, sini, ke sampingku..."

Satu per satu Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa'sallam
 mengumpulkan umat-umatnya.
Dan kemudian
Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa'sallam
sujud di hadapan Allah Subhanahu Wata'ala dengan sujud yang sangat lama,
 sampai Allah Subhanahu Wata'ala berkata :

"Ya Muhammad,
bangkitlah dari sujudmu.
Minta, akan saya beri.
 Bangkitlah dari sujudmu."

"Ya Allah,
aku tidak akan bangkit dari sujudku sebelum aku mendapatkan apa yang Engkau janjikan."
"Ya Muhammad,
mintalah kepadaKu."
"Ya Allah,
berikan kesempatan kepadaku untuk memberikan minuman kepada umat-umatku.

 Mereka kehausan ya Allah.
Kasihan mereka, di bawah terik matahari. Mereka kepanasan."
'Ya Muhammad,
ini telaga Al-Kautsar, berilah minum kepada umatmu."

Beliau memanggil umat-umatnya untuk memberikan minum kepada mereka satu per satu.

"Wahai umatku,
umatku,
umatku.."

Betapa luar biasanya kepedulian Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa'sallam terhadap umat-umatnya.

Sampai Rasulullah, yang sudah dijanjikan Surga Firdaus,
 sudah ditunjukkan kepadanya betapa nikmatnya Surga Firdaus.,

"Ini Surga untukmu ya Muhammad", tapi Beliau tidak senyum sedikit pun.
Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa'sallamtidak rela.
Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa'sallam ingin umat-umatnya ikut bersamanya masuk ke dalam surga nan indah tersebut.

Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa'sallam terus menerus bertanya,
 "Umatku dimana ya Allah?"

"Ini Firdaus."
"Umatku dimana ya Allah?"
"Umatmu ada di padang mahsyar."

Lantas, apa yang dilakukan oleh Nabi kita?
Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa'sallam kembali pergi ke padang mahsyar untuk bertemu dengan umatnya.

Beliau berikan lagi minuman kepada umat-umatnya yang kehausan.
Karena sesungguhnya, setelah meminum satu teguk saat itu, maka kita tidak akan merasakan haus untuk selama-lamanya.

Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa'sallam begitu bahagia bisa bertemu dengan umat-umatnya, bisa memberikan minum kepada umat-umatnya, seakan-akan Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa'sallam sedang bertemu kekasih lamanya.

Ketika seorang ayah, seorang ibu, seorang kekasih meninggalkan kita, Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa'sallam tidak akan pernah meninggalkan, Beliau justru pergi sibuk mencari-cari kita.

"Dimana Fulan, dimana Fulan.."

Setelah memberikan minum, Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa'sallam kembali sujud kepada Allah Subhanahu Wata'ala masih.

 Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa'sallam sujud dalam waktu yang sangat lama, seraya menangis di hadapan Allah Subhanahu Wata'ala.

"Ya Muhammad,
kenapa engkau sujud lagi?"
"Ya Rabbi..
Ya Rabbi..
Ya Rabbi"
"Bangunlah Muhammad.
Katakan apa yang kau minta, akan aku kabulkan."
"Ya Allah,
selamatkanlah umatku dari sirat."

Kata Allah Subhanahu Wata'ala
, "Tunggulah mereka di ujung sirat."

Rasulullah pun menunggu di ujung sirat seraya mengatakan :

"Allahuma sallim sallim, Allahuma sallim sallim."
"Ya Allah, selamatkanlah, selamatkanlah."

Maka, manusia yang amalnya banyak akan melewatinya.
Namun, ada juga manusia yang jatuh ke dalam neraka.
Ketika tahu masih banyak umatnya yang terjatuh dalam neraka,

Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa'sallam kembali sujud yang begitu lama di hadapan Allah Subhanahu Wata'ala

Allah Subhanahu Wata'ala mengatakan,
"Ya Muhammad,
bangkitlah dari sujudmu.
Apa yang engkau inginkan?"

"Ya Allah,
selamatkanlah seseorang dari api neraka,
 yang di dalam hatinya terdapat iman, walaupun hanya sekecil biji kurma."

Allah Subhanahu Wata'ala berkata, "Selamatkanlah mereka yang ada iman sekecil biji kurma di neraka."

Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa'sallam kemudian langsung pergi ke pintu neraka, untuk mencari umatnya.
 Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa'sallamberkata,

"Wahai Malaikat, carilah umatku yang di dalam hatinya terdapat iman, walau sekecil biji kurma dan selamatkan mereka."

Malaikat pun mengeluarkan dan menyelamatkan manusia-manusia tersebut.

Ketika bertemu dengan Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa'sallam keadaan mereka seperti habis di siksa luar biasa.

 Wajah dan tubuh mereka rusak parah. Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa'sallam melihat mereka dengan penuh air mata.

Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa'sallam merasa kasihan, kemudian memeluk mereka dan mempersilahkan mereka memasuki surga.

Setelah selesai, Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa'sallam bertanya, "Udah gak ada lagi Malaikat?"

"Tidak."

Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa'sallam kembali lagi ke hadapan arash Allah Subhanahu Wata'ala.

Di bawah arash Allah Subhanahu Wata'ala,
Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa'sallam kembali bersujud dan menangis.

Allah Subhanahu Wata'ala bertanya,
"Ya Muhammad,
kenapa kau menangis?"

"Ya Allah,
selamatkanlah umatku dari api neraka, di dalam hatinya terdapat iman, walau hanya sekecil biji jagung"

Allah Subhanahu Wata'ala pun mengijinkan.

Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa'sallam kemudian berlari kembali lagi ke neraka.

"Wahai Malaikat, keluarkan dan selamatkanlah manusia yang terdapat iman, walau sekecil biji jagung"

Sekian ribu, sekian juta umat Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa'sallam pun terselamatkan dan keluar dari neraka menuju surga-Nya.

Ketika selesai semua, Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa'sallam kembali lagi ke hadapan arash Allah Subhanahu Wata'ala.

Bersujud kembali dalam waktu yang lama di hadapan Allah Subhanahu Wata'ala.
 Menangis kembali dalam waktu yang cukup lama sampai Allah Subhanahu Wata'alaberkata,

"Ya Muhammad,
bangkit bangkit. Apa yang kau inginkan?"

"Keluarkanlah umatku yang ada di dalam neraka, yang di dalam hatinya terdapat iman, walau sekecil biji sawi (zarrah)."

"Aku izinkan.."

Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa'sallam kembali berlari ke neraka untuk menyelamatkan umat-umatnya yang di dalam hatinya terdapat iman, walau sekecil biji sawi (zarrah) dalam hatinya.

Setelah itu, kembali lagi  ke arash  Allah Subhanahu Wata'ala
 Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa'sallam kembali sujud,
"Ya Allah..."

"Ya Muhammad,
apalagi ya Muhammad?
Bukankah Aku sudah menyelamatkan banyak dari umatmu?"

"Ya Allah,
demi kasih sayang yang Engkau miliki, selamatkanlah umatku yang mereka tidak punya amal, kecuali hanya mengatakan :

 La Illaha Illallah...."

"Aku izinkan.."

Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa'sallam kemudian berlari kembali ke neraka, menyelematkan kita atas izin dari Allah Subhanahu Wata'ala Sang Pencipta.

Apakah orang tua kita bisa melakukan itu di akhirat?
 Tidak.

Cinta yang paling besar dari Nabi Muhamamd Shalallahu Alaihi Wa'sallam
 Beliau tidak pernah melupakan kita, padahal kenal kita saja tidak.

 Jangankan kenal, bertemu saja belum pernah. Beliau tidak pernah memperdulikan apakah umat-umatnya hanya memiliki iman sekecil biji kurma, sekecil biji jagung, sekecil zarrah, Beliau sama sekali tidak memperdulikannya.
Bagi Nabi kita,
bagi seorang Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa'sallam yang terpenting hanyalah umatnya, umatnya, dan umatnya.

"Umatku ya Allah, Umatku.
Selamatkanlah mereka ya Allah.."

Kami rindu padamu ya Rasulullah Muhammad sholallahu 'alaihi wassalam...

Comments

Dapatkan Hosting Murah dan Domain Gratis

Hosting Unlimited Indonesia

Popular posts from this blog

TANGGAPAN TERHADAP USTAD KHALID BASALAMAH TENTANG KAROMAT SYEIKH ABDUL QODIR JAELANI

Oleh: Uwais al Ikhwani Beberapa waktu lalu penulis menyaksikan sebuah video yang berdurasi sekitar 1 setengah menit yang menampilkan Ustad Khalid Basalamah sedang menjawab sebuah pertanyaan yang diajukan kepada beliau tentang siapa itu Syeikh Abdul Qodir Jaelani QS. Dalam video tersebut Ust. Khalid Basamalah menyatakan bahwa Syeikh Abdul Qodir Jaelani QS., adalah seorang ulama besar yang bermahzab Hanafi. Disampaikan kemudian bahwa Syeikh Abdul Qodir Jaelani QS. tidaklah seperti apa yang dinisbatkan oleh orang-orang selama ini dimana Syaikh Abdul Qodir Jaelani memiliki karomat atau kemampuan khusus seperti halnya mukjizat yang dimiliki oleh para Nabi dan Rasul. Untuk lebih jelasnya berikut ini penulis tampilkan video tersebut: Tanpa mengurangi rasa hormat penulis terhadap Ust. Khalid Basalamah dan tanpa adanya tendensi negatif sedikit pun mengingat pesan yang diamanatkan Syeikh Mursyid (guru penulis) dalam tanbih: 1) Jangan menghina ulama sezaman; 2) Jangan memeriksa mur

"Sejarah Sang Waliyulloh": Sepenggal Cerita Perjumpaan Syeikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul al Quthub (Abah Aos) dan Sayyid Ahmad Al Maliki (Abuya Ahmad) saat umroh Tahun 2015

Abah Aos sebagai pewaris kemursyidan Abah Anom dan Abuya Ahmad, dalam pelaksanaan Umroh Tahun 2015 keduanya bersama-sama melaksanakan khidmah amaliyyah Manaqib Tuan Syaikh Abdul Qodir Al Jailani. Keduanya bertemu dengan penuh kehangatan dan rasa cinta. Ekpresinya sangat tampak menunjukkan mahabbahnya. Tutur bahasa yang beliau sampaikan dalam taushiyahnya menegaskan penghormatan luar biasa kepada Abah Aos. Begitupun sebaliknya. Beberapa point yang disampaikan oleh Abuya Ahmad diantaranya adalah: Semenjak ayah saya sampai saat ini, baru sekarang menerima tamu di pagi hari, terlebih dalam jumlah yang besar seperti ini. Mengapa saat ini kami menerima para jamaah sekalian? Karena cinta saya kepada beliau (Abah Aos) begitu besarnya. Dan cinta itulah yang menjadikan apapun menjadi tidak terhalang. Saya mencintai beliau sebagaimana beliau mencintai saya dan ayah saya. Kami disinipun adalah para murid Syaikh Abdul Qodir Jailani. Semenjak ayah saya hingga saat ini, tuan Syaikh selalu k

PERTEMUAN PARA PECINTA KESUCIAN JIWA

Tadi malam, Sayyid Syeikh al-Habib Luthfi bin Ali bi Yahya tiba di Pesantren Peradaban Dunia JAGAT 'ARSY, BSD, Indonesia. Kedatangan beliau untuk bersilaturahim dengan Pangersa Guru Agung Abah Aos dalam rangka tahniah Maulid Abah Aos yang ke-73. Ini pertemuan yang kesekian kalinya Habib Luthfi dengan Pangersa Abah di JAGAT 'ARSY, pertemuan dua Wali Agung yang penuh kehangatan dan keakraban. Perjumpaan ini sudah beberapa kali direncanakan namun baru malam tadi bisa terjadi. Dalam temu kangen para kekasih Alloh ini dimeriahkan hiburan relijius tim kesenian Sinaurasa asuhan Kh Dr Irfan Zidni Wahab. Tampak Habib Luthfi pun turut serta bermain musik. Pada kesempatan silaturahim kali ini juga hadir Syeikh Abdul Aziz Abdin al-Mahdi al-Husaini PhD (Amerika) dan Syeikh Aziz el-Qobaiti Idrisi al-Mahadi al-Hasani (Maroko). Lengkap sudah para duriyyah wa nuriyyah kumpul di Kanzul 'Arsy Wisma 111. Salam Pecinta Kesucian Jiwa.