Oleh: Bagus Setiawan
Dawuh Syaikh Muhammad Abdul
Gaos Safulloh Maslul QS., mursyid Thoriqoh Qodiriyah Naqshabandiyah (TQN) mahad
Suryalaya yang menyatakan bahwa “manaqib ini untuk peradaban dunia”, merupakan
sebuah cerminan perjalanan panjang peradaban manusia, dimana Islam yang
melingkupi segala bidang kehidupan manusia telah menjadi salah satu sumber
dominan pembangunan peradaban dunia.
Banyak hal yang kita gunakan
hari ini, mulai dari institusi pendidikan hingga benda atau sesuatu yang
mungkin kita anggap hal kecil, akan tetapi telah menjadi bagian dari budaya dan
peradaban manusia hari ini, ternyata ditemukan oleh para ilmuwan Muslim.
Berikut ini saya sadur secara singkat dari proyek riset “1001 Inventions”, 10
penemuan penting ilmuwan Islam yang telah menjadi bagian dari kehidupan kita
sehari-hari:
1.
Kopi
Selama lebih dari 1.200 tahun yang lalu, orang-orang
yang bekerja keras hingga larut malam, telah berjuang untuk tetap terjaga tanpa
stimulan ini, hingga akhirnya, seorang Muslim berkebangsaan Arab yang bernama
Khalid menemukan minuman kopi, stimulan yang telah menjadi minuman yang lazim
di seluruh dunia.
Penemuan ini berawal ketika pada suatu waktu Khalid
mengamati perilaku kambing yang diternaknya. Setiap kali kambing tersebut masuk
ke sebuah lereng Ethiopia, Khalid mengamati bahwa kambingnya tersebut menjadi
lebih bersemangat setelah memakan biji tumbuhan tertentu, yang kemudian dikenal
sebagai biji kopi.
Setelah itu, Khalid mengolah biji kopi tersebut dengan
cara direbus dan airnya dijadikan minuman yang pada saat itu dikenal dengan
sebutan “al-qahwa” atau yang saat ini kita kenal dengan sebutan minuman
kopi. Yup...jangan lupa berterima kasih kepada si kambing juga ya...karena si
kambing telah menjadi media bagi Alloh SWT memberi petunjuk kepada Khalid,
subhanalloh...
2.
Jam
Jam Gajah buatan al-Jaziri pada Abad Pertengahan yang terdiri dari jam air yang berat dan seekor gajah Asia |
Alat penunjuk waktu yang kita sebut jam ini sudah
menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia. Setiap dari kita membutuhkan
jam untuk mengetahui dan mengukur waktu, apa ada orang yang tidak membutuhkan
jam atau penunjuk waktu hari ini?
Kegiatan sehari-hari kita terukur dengan waktu, mulai
dari kita bangun tidur di pagi hari hingga kita terlelap tidur di malam hari,
kita tidak dapat lepas dari kebutuhan untuk mengetahui waktu. Bagi umat muslim,
waktu sangat penting dalam menetapkan kapan kita melaksanaan ibadah, mulai dari
sholat fardhu hingga ibadah-ibadah lainnya, baik yang sifatnya sunnat maupun
fardhu memiliki ketentuan waktu pelaksanaan, oleh karena itu dalam peradaban
Islam kebutuhan akan adanya alat yang dapat mengukur dan menunjukan waktu
menjadi sebuah kebutuhan utama.
Jam yang kita gunakan sehari-hari saat ini telah
memberi manfaat luar biasa dalam kehidupan kita, tapi taukah anda bahwa penemu
awal jam adalah seorang muslim? Dia adalah Al Jaziri, seorang muslim yang
sholeh dan dikenal sebagai seorang teknisi ahli pada jamannya. Al Jaziri
berasal dari Diyarbakir, sebuah wilayah di sebelah tenggara Turki. Beliau lah
yang melahirkan konsep mesin otomatis untuk pertama kalinya. Pada tahun 1206 M,
Al Jaziri telah membuat beberapa jenis jam dalam berbagai bentuk dan ukuran. Al
Jaziri telah memberikan fondasi bagi sejarah pembuatan jam sebagai sejarah dan
tradisi umat muslim.
3.
Kamera
Kamera obscura, sebuah bentuk awal kamera modern yang merupakan eksperimen dari Ibnu al-Haitham |
Bagi anda yang suka selfie
atau suka mengabadikan momen-momen terbaik dalam hidup anda, tentunya barang
ini sudah tidak asing lagi, dan bisa jadi telah menjadi kebutuhan dasar anda,
alat tersebut adalah kamera. Saat ini kamera telah berkembang dalam berbagai
bentuk dan ukuran, bahkan kamera telah menjadi fitur dasar pada gadget dan
android.
Kemunculan kamera diawali
dengan ‘perdebatan’ para ahli di masa lalu tentang bagimana cara mata kita
menangkap berbagai objek yang terlihat. Melalui ‘perdebatan’ tersebut, munculah
prinsip dan konsep dasar kamera yang digunakan dalam membuat dan mengembangkan
kamera hingga hari ini. Taukah anda, bahwa ternyata penemu prinsip dasar kamera
tersebut adalah seorang muslim, yaitu Ibnu al-Haitham.
Ibnu al-Haitham membuat sebuah
lompatan revolusioner terkait dnegan perdebatan filosofis tentang optik,
tentang bagaimana mata kita bisa menangkap sebuah objek, dengan membawa
perdebatan filosofis tersebut masuk ke ranah ilmu pengetahuan melalui sebuah
eksperimen. Ibnu al-Haitham menolak pendapat para ahli Yunani yang menyatakan
bahwa penglihatan yang dimiliki oleh mata karena adanya cahaya yang tidak
terlihat yang dipancarkan oleh mata, sehingga mata mampu melihat sebuah objek.
Menurut al-Haitham penglihatan diperoleh karena cahaya yang ada merefleksikan
sebuah objek yang kemudian ditangkap oleh mata, dan bukan karena mata
memancarkan cahaya yang tidak terlihat.
Dengan menggunakan sebuah
ruangan gelap yang tertutup dengan sebuah lubang kecil di satu sisi dan sebuah
lembar kain putih di sisi lainnya, al-Haitham membuktikan teorinya tersebut.
Cahaya yang masuk melalui lubang kecil di sisi ruangan merefleksikan
objek-objek yang berada di luar ruangan di lembar kain putih di depan lubang
kecil. Dia menyebut eksperimen tersebut dengan istilah “qamara” yang menjadi
kamera obscura pertama di dunia.
4.
Pembersih
Al Kindi |
Siapa sih yang ga butuh
pembersih??? Mungkin hanya orang yang sedang kehilangan akal ya yang ga butuh
dengan pembersih. Setiap hari kita membutuhkan pembersih untuk membersihkan
anggota tubuh kita maupun barang-barang yang kita gunakan.
Dalam Islam, kebersihan
adalah hal yang sangat penting, kebersihan adalah syarat wajib dalam ibadah,
bahkan sholat kita menjadi tidak sah jika kita dalam kondisi tidak bersih,
berhadas kecil maupun besar. Pada abad ke 10 di dunia Muslim telah dikenal
penggunaan sabun sebagai alat pembersih badan. Lalu pada abad ke 13, al-Jaziri
menulis sebuah buku tentang berbagai perangkat mekanis, termasuk alat untuk
berwudhu. Alat tersebut bersifat mobile yang dibawa ke hadapan para tamu
al-Jaziri pada saat itu. Para tamu yang hadir tinggal menekan bagian atas alat
wudhu tersebut, kemudian alat tersebut akan menyemburkan air dalam waktu
singkat sebanyak 8 kali, menyediakan air yang cukup dan tidak berlebihan untuk
berwudhu. Metode ini juga menjadi sarana untuk menghemat air.
Kaum muslim saat itu
benar-benar menginginkan kondisi yang bersih dan tidak hanya membersihkan
anggota tubuh atau badannya dengan guyuran air saja, oleh karena itu mereka
membuat pembersih badan yang kita sebut sabun hari ini dengan cara mencampurkan
minyak (biasanya minyak zaitun) dengan “al-qali”, sejenis zat yang mirip dengan
garam. Kedua bahan tersebut kemudian direbus hingga mencapai paduan yang tepat
dan dibiarkan mengeras setelah direbus. Pada saat itu sabun tersebut digunakan
di hammans, sebuah rumah pemandian.
Ilmuwan muslim lainnya, Al
Kindi, juga menulis buku tentang parfum yang
berjudul “Buku Tentang Senyawa Kimia Parfum dan Penyulingan”. Al Kindi dikenal
sebagai seorang filosof, tetapi pada saat yang bersamaan dikenal juga sebagai
ahli obat-obatan, fisikawan, geograf, astronom, dan seorang ahli kimia. Dalam
bukunya terdapat ratusan lebih resep pembuatan minyak wangi dan aroma terapi.
Tradisi lama pembuatan parfum di dunia tercipta karena peran para ahli kimia
muslim, termasuk Al Kindi, dan metode
penyulingan yang mereka temukan: mereka menyuling tanaman dan tumbuhan untuk
membuat minyak wangi dan membuat senyawa untuk pengobatan terapi.
5.
Universitas
Al Qawariyin, Universitas pertama di dunia di Kota Fez, Maroko, yang didirikan oleh Fatimah al Fihri |
Ilmu pengetahuan merupakan
bekal bagi manusia untuk melaksanakan ikhtiarnya di muka bumi. Salah satu
institusi yang kita kenal sebagai wadah untuk belajar dan mendapatkan ilmu
pengetahuan adalah universitas atau kampus, tempatnya para mahasiswa dan
mahasiswi. Budaya ngampus ini sebagian besar dipahami sebagai budaya barat,
eitss...ternyata salah lho pemirsa, universitas itu budaya Islam dan pertama
kali didirikan oleh seorang wanita muslim...
Anjuran dan kebutuhan untuk
mencari ilmu pengetahuan adalah hal yang sudah lumrah bagi umat Islam, karena di
dalam Al Qur’an kita sebagai umat Islam diperintahkan untuk mencari ilmu
pengetahuan, mengamati segala fenomena alam, dan berpikir, tafakur. Karena
perintah menuntut ilmu dalam Islam, serta kebutuhan untuk mengembangkan dan
menyebarkan ilmu pengetahuan, Fatimah al Fihri seorang muslimah muda yang taat
dan sholehah membangun sebuah pusat pembelajaran bagi masyarakat Kota Fez,
Maroko. Pusat pembelajaran tersebut dia dirikan di Mesjid Raya al Qarawiyin di
Kota Fez, yang segera setelah itu berkembang menjadi tempat dikeluarkannya
berbagai instruksi yang berkaitan dengan agama sekaligus wadah untuk
mendiskusikan masalah-masalah politik.
Pusat pembelajaran tersebut
kemudian berkembang hingga mencakup seluruh bidang studi ilmu pengetahuan,
khususnya ilmu pengetahuan alam, dan bersamaan dengan itu, pusat pembelajaran
di Kota Fez Maroko ini menjadi universitas pertama dalam sejarah dunia.
Selain mempelajari masalah
astronomi di universitas tersebut juga sudah dipelajaribidang-bidang studi
tentang Al Qur’an dan Teologi, hukum, retorika, sastra, logika, aritmetika,
geografi, dan farmasi. Selain itu, mereka juga mempelajari tentang grammar,
sejarah Muslim, elemen-elemen kimia, dan matematika, ga kebayang kan sudah
majunya pendidikan saat itu...
Berbagai jenis bidang studi
tersebut ditambah dengan kualitas pengajaran yang sangat tinggi, telah
menghasilkan banyak sarjana dari berbagai wilayah. Universitas ini beroperasi
selama kurang lebih 1.200 tahun sejak awal berdirinya.
6.
Mesin Terbang
Abbas Ibnu Firnas dan prototipe mesin terbang ciptaannya |
Dulu sebelum pesawat
ditemukan, manusia terbang di udara dianggap sebagai mimpi, akan tetapi hari
ini terbang bukanlah sebuah mimpi, tetapi menjadi aktivitas rutin manusia
setiap harinya. Sebagian besar dari kita mungkin hanya mengetahui bahwa penemu
prototipe pertama pesawat terbang adalah Wright bersaudara di abad ke-19, tapi
taukah anda, bahwa jauh sebelum Wright bersaudara menciptakan prototipe pesawat
terbang, seorang ilmuwan muslim telah menciptakannya terlebih dahulu.
Penemu tersebut adalah Abbas
ibnu Firnas, seorang penemu, fisikawan, kimiawan, teknisi, bahkan dikenal juga
sebagai seorang musisi dari Andalusia (sekarang dikenal sebagai Spanyol) dan
penyair berbahasa Arab. Beliau hidup di abad ke-9 M, jauh sebelum Wright
bersaudara lahir ke muka bumi. Dimasa hidupnyalah beliau membuat sebuah
prototipe mesin terbang (pesawat) dalam bentuk sepasang sayap menyerupai kostum
burung, yang secara aktual dapat terbang.
Dalam percobaan terbangnya
yang fenomenal di Kordoba, Spanyol, Abbas ibnu Farnas berhasil terbang selama
beberapa saat menggunakan mesin terbang yang dibuatnya tersebut hingga kemudian
jatuh dan menyebabkan punggungnya patah. Desain mesin terbangnya tersebut
kemudian menjadi inspirasi bagi seorang artis dan penemu Italia, Leonardo da
Vinci beberapa ratus tahun kemudian.
7.
Peralatan Bedah
Al Zahrawi |
Mungkin tidak dapat kita
bayangkan bagaimana dunia medis hari ini jika kita belum mampu menemukan
peralatan bedah untuk melakukan operasi penyembuhan pada pasien, maupun
melakukan otopsi tubuh manusia untuk kepentingan penyelidikan maupun
penelitian, tentu saja dunia kedokteran tidak akan maju sepesat ini. Peralatan bedah,
meskipun terlihat sebagai masalah yang sepele, akan tetapi sangat vital dalam
dunia kedokteran. Kita tidak bisa melakukan pembedahan dengan menggunakan alat
yang sembarangan, karena akan berakibat fatal terhadap organ-organ tubuh pasien
yang dibedah.
Dunia medis hari ini harus
berterima kasih kepada seorang ilmuwan muslim, Abu Qasim al Zahrawi, atau yang
dikenal di dunia barat sebagai Abulcasis. Pada abad ke-10 M dia menulis sebuah
ensiklopedia berjudul “al-Tadrif” yang didalamnya terdapat risalah yang diberi
judul “Dalam Operasi (bedah)”. Risalah tersebut juga berisi lebih dari 200
koleksi alat bedah. Menggunakan instrumen atau alat bedah dalam operasi
merupakan sebuah konsep yang revolusioner saat itu karena memungkinkan ilmu
pengetahuan untuk berubah dari sifat spekulasi menjadi eksperimental.
Risalah tersebut menjadi
risalah pertama dalam sejarah dunia medis yang menggambarkan penggunaan alat
bedah dalam operasi, dan menjadi model rujukan bagi dunia medis di seluruh
dunia. Faktanya, sebagian besar model alat bedah yang dirancang oleh al Zahrawi
sangat akurat hingga saat ini dan hanya ada beberapa yang mengalami perubahan
di era milenium.
8.
Peta
Piri Reis dan potongan peta dunianya yang menjadi peta dunia pertama dalam sejarah manusia |
Anda bingung mencari arah atau alamat??? Tenang ada
google maps, peta digital dan online yang siap kapan saja memberi petunjuk arah
dan lokasi bagi anda (jadi kaya iklan ya bro). Peta telah menjadi kebutuhan
kita sehari-hari, saking pentingnya hingga google merasa perlu membuat peta
digital dan online yang ternyata memberi manfaat sangat besar bagi para
penggunanya.
Dalam bentuk awalnya, peta sederhana dibuat dalam
bentuk plat tanah liat sekitar 3.500 tahun yang lalu. Pengenalan peta yang
dibuat pada sebuah kertas merupakan lompatan besar dalam sejarah pembuatan
peta. Hari ini bentuk peta tidak lagi hanya berbentuk gambaran di kertas saja,
akan tetapi sudah berbentuk digital dan bersifat online dengan menggunakan
sistem satelit yang bisa menentukan posisi dan lokasi tertentu secara realtime.
Tanpa adanya peta ga kebayang kan bagaimana sistem
navigasi, transportasi, geografi saat ini? Mungkin ga akan pernah ada. Jika dilihat
dari sejarah, peta pertama kali ditemukan dan dibuat oleh para penjelajah dan
peziarah. Budaya mengingat dan mencatat jalur perjalanan ini dimulai oleh para
penjelajah muslim di abad ke-7 M. Mereka berpergian untuk kepentingan berdagang
dan syi’ar agama, maupun untuk kebutuhan mengeksplorasi dunia yang mereka
tempati.
Mereka berpergian dengan mencatat rute yang ada dan
secara sederhana mencatat tempat-tempat baru yang mereka singgahi. Ketika mereka
kembali pulang, mereka memberikan rute yang telah mereka tempuh kepada
orang-orang di kampung halamannya, menceritakan bagaimana tempat yang mereka
singgahi dan bagaimana orang-orang yang mereka temui. Pada mulanya kegiatan
mencatat dan menceritakan jalur ini dilakukan dengan cara mengingat dan
disampaikan secara lisan, akan tetapi setelah diperkenalkannya penggunaan
kertas sebagai media menulis di Baghdad pada abad ke-8, peta pertama di dunia
pun dibuat.
Tokoh muslim yang pertama kali menggambarkan peta di kertas secara baik adalah Ahmed Muhiddin Piri atau dikenal dengan Piri Reis. Ia terkenal karena peta-petanya dalam Kitab-ı Bahriye (Buku Navigasi), dan juga peta dunianya yang diselesaikan pada tahun 1513 dan ditemukan di Istana Topkapi di Istanbul pada tahun 1929.
Sempat hilang beberapa ratus tahun, akhirnya peta tersebut ditemukan. Sayang yang tersisa hanya berukuran 90 x 65 cm dan dibuat di atas sepotong kulit rusa. Peta tersebut ditandatangani oleh Piri Reis sendiri bertanggal Muharam 919 Hijriyah atau 9 Maret – 7 April 1513 Masehi dan dikatakan cukup akurat karena digambarkan dengan lengkap dan cukup detail.
Sempat hilang beberapa ratus tahun, akhirnya peta tersebut ditemukan. Sayang yang tersisa hanya berukuran 90 x 65 cm dan dibuat di atas sepotong kulit rusa. Peta tersebut ditandatangani oleh Piri Reis sendiri bertanggal Muharam 919 Hijriyah atau 9 Maret – 7 April 1513 Masehi dan dikatakan cukup akurat karena digambarkan dengan lengkap dan cukup detail.
9.
Musik
Bicara tentang musik
tentunya sudah tidak asing lagi ya...hari-hari kita selalu diisi dengan
rangkaian nada-nada yang diulang dalam sebuah pola, itulah musik. Bahkan dalam
kegiatan-kegiatan yang bersentuhan dengan ibadah pun unsur rangkaian dan pola
nada pun digunakan, misalnya dalam sholawat, bahkan metode tahfidz Qur’an pun
saat ini ada yang menggunakan pola nada.
Jika dilihat dari sejarah,
ternyata musik dalam pengertian teoritik dan keilmuan memang telah lahir dari
peradaban Islam yang muncul sebagai hasil pemikiran intelektual Islam. Susunan
nada atau yang kita kenal dengan istilah notasi ternyata buah pemikiran dari
seorang ilmuan muslim yaitu al Kindi.
Pada abad ke-9 M al Kindi
membuat susunan suku kata yang disebut “not” untuk menunjukan skala nada yang
kemudian disebut dengan solmisasi. Susunan suku kata ini kemudian menjadi skala
nada dasar yang digunakan dalam musik hingga hari ini. Solmisasi yang dibuat
oleh al Kindi tersebut kita kenal hari ini dengan penyebutan do, re, mi, fa,
sol, la, si. Dalam bahasa arab, notasi tersebut disimbolkan dengan alfabet arab:
Dal, Ra, Mim, Fa, Shod, Lam, dan Sin. Selain membuat notasi dasar musik,
para ilmuwan dan musisi muslim juga membuat berbagai instrumen dasar musik. Hebat
kan ya...yah meskipun bagi beberapa kelompok muslim hasil karya ilmuwan muslim
ini disebut dengan bid’ah, akan tetapi bukan sebuah hal yang menjadi perdebatan
dan mampu dibantah bahwa fondasi musik merupakan sumbangan dari peradaban Islam
bagi dunia, wallahu alam...
10.
Aljabar
Tampilan naskah Aljabar yang dibuat oleh Khwarizmi |
Bagi para penyuka matematika
maupun ilmu eksak, aljabar adalah hal yang tidak asing lagi. Aljabar telah
menjadi ilmu dasar berhitung yang aplikasinya digunakan diberbagai bidang. Ilmu
ini diciptakan oleh ilmuwan muslim pada abad ke-9 M.Kata aljabar diambil dari judul buku “Kitab al-Jabr Wa
Mugabala” atau “Kitab tentang Rasionalisasi dan Penyeimbangan” yang
ditulis/dibuat oleh Al-Khwarizmi pada bad ke-9 M. Dalam kitab inilah Khwarizmi
memperkenalkan ilmu aljabar. Secara fakta, kemunculan aljabar ini secara
revolusioner membuat para ilmuwan meninggalkan konsep matematika Yunani yang
berdasarkan kepada geometri. Khwarizmi juga ilmuwan yang pertama kali
memperkenalkan konsep peningkatan angka menjadi kekuatan.
Comments
Post a Comment