Skip to main content

10 Penemuan Muslim Yang Kita Gunakan Sehari-hari

Oleh: Bagus Setiawan



Dawuh Syaikh Muhammad Abdul Gaos Safulloh Maslul QS., mursyid Thoriqoh Qodiriyah Naqshabandiyah (TQN) mahad Suryalaya yang menyatakan bahwa “manaqib ini untuk peradaban dunia”, merupakan sebuah cerminan perjalanan panjang peradaban manusia, dimana Islam yang melingkupi segala bidang kehidupan manusia telah menjadi salah satu sumber dominan pembangunan peradaban dunia.
Banyak hal yang kita gunakan hari ini, mulai dari institusi pendidikan hingga benda atau sesuatu yang mungkin kita anggap hal kecil, akan tetapi telah menjadi bagian dari budaya dan peradaban manusia hari ini, ternyata ditemukan oleh para ilmuwan Muslim. Berikut ini saya sadur secara singkat dari proyek riset “1001 Inventions”, 10 penemuan penting ilmuwan Islam yang telah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari:

1.        Kopi



Selama lebih dari 1.200 tahun yang lalu, orang-orang yang bekerja keras hingga larut malam, telah berjuang untuk tetap terjaga tanpa stimulan ini, hingga akhirnya, seorang Muslim berkebangsaan Arab yang bernama Khalid menemukan minuman kopi, stimulan yang telah menjadi minuman yang lazim di seluruh dunia.
Penemuan ini berawal ketika pada suatu waktu Khalid mengamati perilaku kambing yang diternaknya. Setiap kali kambing tersebut masuk ke sebuah lereng Ethiopia, Khalid mengamati bahwa kambingnya tersebut menjadi lebih bersemangat setelah memakan biji tumbuhan tertentu, yang kemudian dikenal sebagai biji kopi.
Setelah itu, Khalid mengolah biji kopi tersebut dengan cara direbus dan airnya dijadikan minuman yang pada saat itu dikenal dengan sebutan “al-qahwa” atau yang saat ini kita kenal dengan sebutan minuman kopi. Yup...jangan lupa berterima kasih kepada si kambing juga ya...karena si kambing telah menjadi media bagi Alloh SWT memberi petunjuk kepada Khalid, subhanalloh...


2.        Jam

Jam Gajah buatan al-Jaziri pada Abad Pertengahan yang terdiri dari jam air yang berat dan seekor gajah Asia

Alat penunjuk waktu yang kita sebut jam ini sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia. Setiap dari kita membutuhkan jam untuk mengetahui dan mengukur waktu, apa ada orang yang tidak membutuhkan jam atau penunjuk waktu hari ini?
Kegiatan sehari-hari kita terukur dengan waktu, mulai dari kita bangun tidur di pagi hari hingga kita terlelap tidur di malam hari, kita tidak dapat lepas dari kebutuhan untuk mengetahui waktu. Bagi umat muslim, waktu sangat penting dalam menetapkan kapan kita melaksanaan ibadah, mulai dari sholat fardhu hingga ibadah-ibadah lainnya, baik yang sifatnya sunnat maupun fardhu memiliki ketentuan waktu pelaksanaan, oleh karena itu dalam peradaban Islam kebutuhan akan adanya alat yang dapat mengukur dan menunjukan waktu menjadi sebuah kebutuhan utama.
Jam yang kita gunakan sehari-hari saat ini telah memberi manfaat luar biasa dalam kehidupan kita, tapi taukah anda bahwa penemu awal jam adalah seorang muslim? Dia adalah Al Jaziri, seorang muslim yang sholeh dan dikenal sebagai seorang teknisi ahli pada jamannya. Al Jaziri berasal dari Diyarbakir, sebuah wilayah di sebelah tenggara Turki. Beliau lah yang melahirkan konsep mesin otomatis untuk pertama kalinya. Pada tahun 1206 M, Al Jaziri telah membuat beberapa jenis jam dalam berbagai bentuk dan ukuran. Al Jaziri telah memberikan fondasi bagi sejarah pembuatan jam sebagai sejarah dan tradisi umat muslim.


3.        Kamera

Kamera obscura, sebuah bentuk awal kamera modern yang merupakan eksperimen dari Ibnu al-Haitham

Bagi anda yang suka selfie atau suka mengabadikan momen-momen terbaik dalam hidup anda, tentunya barang ini sudah tidak asing lagi, dan bisa jadi telah menjadi kebutuhan dasar anda, alat tersebut adalah kamera. Saat ini kamera telah berkembang dalam berbagai bentuk dan ukuran, bahkan kamera telah menjadi fitur dasar pada gadget dan android.
Kemunculan kamera diawali dengan ‘perdebatan’ para ahli di masa lalu tentang bagimana cara mata kita menangkap berbagai objek yang terlihat. Melalui ‘perdebatan’ tersebut, munculah prinsip dan konsep dasar kamera yang digunakan dalam membuat dan mengembangkan kamera hingga hari ini. Taukah anda, bahwa ternyata penemu prinsip dasar kamera tersebut adalah seorang muslim, yaitu Ibnu al-Haitham.
Ibnu al-Haitham membuat sebuah lompatan revolusioner terkait dnegan perdebatan filosofis tentang optik, tentang bagaimana mata kita bisa menangkap sebuah objek, dengan membawa perdebatan filosofis tersebut masuk ke ranah ilmu pengetahuan melalui sebuah eksperimen. Ibnu al-Haitham menolak pendapat para ahli Yunani yang menyatakan bahwa penglihatan yang dimiliki oleh mata karena adanya cahaya yang tidak terlihat yang dipancarkan oleh mata, sehingga mata mampu melihat sebuah objek. Menurut al-Haitham penglihatan diperoleh karena cahaya yang ada merefleksikan sebuah objek yang kemudian ditangkap oleh mata, dan bukan karena mata memancarkan cahaya yang tidak terlihat.
Dengan menggunakan sebuah ruangan gelap yang tertutup dengan sebuah lubang kecil di satu sisi dan sebuah lembar kain putih di sisi lainnya, al-Haitham membuktikan teorinya tersebut. Cahaya yang masuk melalui lubang kecil di sisi ruangan merefleksikan objek-objek yang berada di luar ruangan di lembar kain putih di depan lubang kecil. Dia menyebut eksperimen tersebut dengan istilah “qamara” yang menjadi kamera obscura pertama di dunia.


4.        Pembersih

Al Kindi

Siapa sih yang ga butuh pembersih??? Mungkin hanya orang yang sedang kehilangan akal ya yang ga butuh dengan pembersih. Setiap hari kita membutuhkan pembersih untuk membersihkan anggota tubuh kita maupun barang-barang yang kita gunakan.
Dalam Islam, kebersihan adalah hal yang sangat penting, kebersihan adalah syarat wajib dalam ibadah, bahkan sholat kita menjadi tidak sah jika kita dalam kondisi tidak bersih, berhadas kecil maupun besar. Pada abad ke 10 di dunia Muslim telah dikenal penggunaan sabun sebagai alat pembersih badan. Lalu pada abad ke 13, al-Jaziri menulis sebuah buku tentang berbagai perangkat mekanis, termasuk alat untuk berwudhu. Alat tersebut bersifat mobile yang dibawa ke hadapan para tamu al-Jaziri pada saat itu. Para tamu yang hadir tinggal menekan bagian atas alat wudhu tersebut, kemudian alat tersebut akan menyemburkan air dalam waktu singkat sebanyak 8 kali, menyediakan air yang cukup dan tidak berlebihan untuk berwudhu. Metode ini juga menjadi sarana untuk menghemat air.
Kaum muslim saat itu benar-benar menginginkan kondisi yang bersih dan tidak hanya membersihkan anggota tubuh atau badannya dengan guyuran air saja, oleh karena itu mereka membuat pembersih badan yang kita sebut sabun hari ini dengan cara mencampurkan minyak (biasanya minyak zaitun) dengan “al-qali”, sejenis zat yang mirip dengan garam. Kedua bahan tersebut kemudian direbus hingga mencapai paduan yang tepat dan dibiarkan mengeras setelah direbus. Pada saat itu sabun tersebut digunakan di hammans, sebuah rumah pemandian.
Ilmuwan muslim lainnya, Al Kindi,  juga menulis buku tentang parfum yang berjudul “Buku Tentang Senyawa Kimia Parfum dan Penyulingan”. Al Kindi dikenal sebagai seorang filosof, tetapi pada saat yang bersamaan dikenal juga sebagai ahli obat-obatan, fisikawan, geograf, astronom, dan seorang ahli kimia. Dalam bukunya terdapat ratusan lebih resep pembuatan minyak wangi dan aroma terapi. Tradisi lama pembuatan parfum di dunia tercipta karena peran para ahli kimia muslim, termasuk  Al Kindi, dan metode penyulingan yang mereka temukan: mereka menyuling tanaman dan tumbuhan untuk membuat minyak wangi dan membuat senyawa untuk pengobatan terapi.


5.        Universitas

Al Qawariyin, Universitas pertama di dunia di Kota Fez, Maroko, yang didirikan oleh Fatimah al Fihri

Ilmu pengetahuan merupakan bekal bagi manusia untuk melaksanakan ikhtiarnya di muka bumi. Salah satu institusi yang kita kenal sebagai wadah untuk belajar dan mendapatkan ilmu pengetahuan adalah universitas atau kampus, tempatnya para mahasiswa dan mahasiswi. Budaya ngampus ini sebagian besar dipahami sebagai budaya barat, eitss...ternyata salah lho pemirsa, universitas itu budaya Islam dan pertama kali didirikan oleh seorang wanita muslim...
Anjuran dan kebutuhan untuk mencari ilmu pengetahuan adalah hal yang sudah lumrah bagi umat Islam, karena di dalam Al Qur’an kita sebagai umat Islam diperintahkan untuk mencari ilmu pengetahuan, mengamati segala fenomena alam, dan berpikir, tafakur. Karena perintah menuntut ilmu dalam Islam, serta kebutuhan untuk mengembangkan dan menyebarkan ilmu pengetahuan, Fatimah al Fihri seorang muslimah muda yang taat dan sholehah membangun sebuah pusat pembelajaran bagi masyarakat Kota Fez, Maroko. Pusat pembelajaran tersebut dia dirikan di Mesjid Raya al Qarawiyin di Kota Fez, yang segera setelah itu berkembang menjadi tempat dikeluarkannya berbagai instruksi yang berkaitan dengan agama sekaligus wadah untuk mendiskusikan masalah-masalah politik.
Pusat pembelajaran tersebut kemudian berkembang hingga mencakup seluruh bidang studi ilmu pengetahuan, khususnya ilmu pengetahuan alam, dan bersamaan dengan itu, pusat pembelajaran di Kota Fez Maroko ini menjadi universitas pertama dalam sejarah dunia.
Selain mempelajari masalah astronomi di universitas tersebut juga sudah dipelajaribidang-bidang studi tentang Al Qur’an dan Teologi, hukum, retorika, sastra, logika, aritmetika, geografi, dan farmasi. Selain itu, mereka juga mempelajari tentang grammar, sejarah Muslim, elemen-elemen kimia, dan matematika, ga kebayang kan sudah majunya pendidikan saat itu...
Berbagai jenis bidang studi tersebut ditambah dengan kualitas pengajaran yang sangat tinggi, telah menghasilkan banyak sarjana dari berbagai wilayah. Universitas ini beroperasi selama kurang lebih 1.200 tahun sejak awal berdirinya.


6.        Mesin Terbang

Abbas Ibnu Firnas dan prototipe mesin terbang ciptaannya

Dulu sebelum pesawat ditemukan, manusia terbang di udara dianggap sebagai mimpi, akan tetapi hari ini terbang bukanlah sebuah mimpi, tetapi menjadi aktivitas rutin manusia setiap harinya. Sebagian besar dari kita mungkin hanya mengetahui bahwa penemu prototipe pertama pesawat terbang adalah Wright bersaudara di abad ke-19, tapi taukah anda, bahwa jauh sebelum Wright bersaudara menciptakan prototipe pesawat terbang, seorang ilmuwan muslim telah menciptakannya terlebih dahulu.
Penemu tersebut adalah Abbas ibnu Firnas, seorang penemu, fisikawan, kimiawan, teknisi, bahkan dikenal juga sebagai seorang musisi dari Andalusia (sekarang dikenal sebagai Spanyol) dan penyair berbahasa Arab. Beliau hidup di abad ke-9 M, jauh sebelum Wright bersaudara lahir ke muka bumi. Dimasa hidupnyalah beliau membuat sebuah prototipe mesin terbang (pesawat) dalam bentuk sepasang sayap menyerupai kostum burung, yang secara aktual dapat terbang.
Dalam percobaan terbangnya yang fenomenal di Kordoba, Spanyol, Abbas ibnu Farnas berhasil terbang selama beberapa saat menggunakan mesin terbang yang dibuatnya tersebut hingga kemudian jatuh dan menyebabkan punggungnya patah. Desain mesin terbangnya tersebut kemudian menjadi inspirasi bagi seorang artis dan penemu Italia, Leonardo da Vinci beberapa ratus tahun kemudian.


7.        Peralatan Bedah

Al Zahrawi

Mungkin tidak dapat kita bayangkan bagaimana dunia medis hari ini jika kita belum mampu menemukan peralatan bedah untuk melakukan operasi penyembuhan pada pasien, maupun melakukan otopsi tubuh manusia untuk kepentingan penyelidikan maupun penelitian, tentu saja dunia kedokteran tidak akan maju sepesat ini. Peralatan bedah, meskipun terlihat sebagai masalah yang sepele, akan tetapi sangat vital dalam dunia kedokteran. Kita tidak bisa melakukan pembedahan dengan menggunakan alat yang sembarangan, karena akan berakibat fatal terhadap organ-organ tubuh pasien yang dibedah.
Dunia medis hari ini harus berterima kasih kepada seorang ilmuwan muslim, Abu Qasim al Zahrawi, atau yang dikenal di dunia barat sebagai Abulcasis. Pada abad ke-10 M dia menulis sebuah ensiklopedia berjudul “al-Tadrif” yang didalamnya terdapat risalah yang diberi judul “Dalam Operasi (bedah)”. Risalah tersebut juga berisi lebih dari 200 koleksi alat bedah. Menggunakan instrumen atau alat bedah dalam operasi merupakan sebuah konsep yang revolusioner saat itu karena memungkinkan ilmu pengetahuan untuk berubah dari sifat spekulasi menjadi eksperimental.
Risalah tersebut menjadi risalah pertama dalam sejarah dunia medis yang menggambarkan penggunaan alat bedah dalam operasi, dan menjadi model rujukan bagi dunia medis di seluruh dunia. Faktanya, sebagian besar model alat bedah yang dirancang oleh al Zahrawi sangat akurat hingga saat ini dan hanya ada beberapa yang mengalami perubahan di era milenium.


8.        Peta

Piri Reis dan potongan peta dunianya yang menjadi peta dunia pertama dalam sejarah manusia

Anda bingung mencari arah atau alamat??? Tenang ada google maps, peta digital dan online yang siap kapan saja memberi petunjuk arah dan lokasi bagi anda (jadi kaya iklan ya bro). Peta telah menjadi kebutuhan kita sehari-hari, saking pentingnya hingga google merasa perlu membuat peta digital dan online yang ternyata memberi manfaat sangat besar bagi para penggunanya.
Dalam bentuk awalnya, peta sederhana dibuat dalam bentuk plat tanah liat sekitar 3.500 tahun yang lalu. Pengenalan peta yang dibuat pada sebuah kertas merupakan lompatan besar dalam sejarah pembuatan peta. Hari ini bentuk peta tidak lagi hanya berbentuk gambaran di kertas saja, akan tetapi sudah berbentuk digital dan bersifat online dengan menggunakan sistem satelit yang bisa menentukan posisi dan lokasi tertentu secara realtime.
Tanpa adanya peta ga kebayang kan bagaimana sistem navigasi, transportasi, geografi saat ini? Mungkin ga akan pernah ada. Jika dilihat dari sejarah, peta pertama kali ditemukan dan dibuat oleh para penjelajah dan peziarah. Budaya mengingat dan mencatat jalur perjalanan ini dimulai oleh para penjelajah muslim di abad ke-7 M. Mereka berpergian untuk kepentingan berdagang dan syi’ar agama, maupun untuk kebutuhan mengeksplorasi dunia yang mereka tempati.
Mereka berpergian dengan mencatat rute yang ada dan secara sederhana mencatat tempat-tempat baru yang mereka singgahi. Ketika mereka kembali pulang, mereka memberikan rute yang telah mereka tempuh kepada orang-orang di kampung halamannya, menceritakan bagaimana tempat yang mereka singgahi dan bagaimana orang-orang yang mereka temui. Pada mulanya kegiatan mencatat dan menceritakan jalur ini dilakukan dengan cara mengingat dan disampaikan secara lisan, akan tetapi setelah diperkenalkannya penggunaan kertas sebagai media menulis di Baghdad pada abad ke-8, peta pertama di dunia pun dibuat.
Tokoh muslim yang pertama kali menggambarkan peta di kertas secara baik adalah Ahmed Muhiddin Piri atau dikenal dengan Piri Reis. Ia terkenal karena peta-petanya dalam Kitab-ı Bahriye (Buku Navigasi), dan juga peta dunianya yang diselesaikan pada tahun 1513 dan ditemukan di Istana Topkapi di Istanbul pada tahun 1929.
Sempat hilang beberapa ratus tahun, akhirnya peta tersebut ditemukan. Sayang yang tersisa hanya berukuran 90 x 65 cm dan dibuat di atas sepotong kulit rusa. Peta tersebut ditandatangani oleh Piri Reis sendiri bertanggal Muharam 919 Hijriyah atau 9 Maret – 7 April 1513 Masehi dan dikatakan cukup akurat karena digambarkan dengan lengkap dan cukup detail.


9.        Musik
Bicara tentang musik tentunya sudah tidak asing lagi ya...hari-hari kita selalu diisi dengan rangkaian nada-nada yang diulang dalam sebuah pola, itulah musik. Bahkan dalam kegiatan-kegiatan yang bersentuhan dengan ibadah pun unsur rangkaian dan pola nada pun digunakan, misalnya dalam sholawat, bahkan metode tahfidz Qur’an pun saat ini ada yang menggunakan pola nada.
Jika dilihat dari sejarah, ternyata musik dalam pengertian teoritik dan keilmuan memang telah lahir dari peradaban Islam yang muncul sebagai hasil pemikiran intelektual Islam. Susunan nada atau yang kita kenal dengan istilah notasi ternyata buah pemikiran dari seorang ilmuan muslim yaitu al Kindi.
Pada abad ke-9 M al Kindi membuat susunan suku kata yang disebut “not” untuk menunjukan skala nada yang kemudian disebut dengan solmisasi. Susunan suku kata ini kemudian menjadi skala nada dasar yang digunakan dalam musik hingga hari ini. Solmisasi yang dibuat oleh al Kindi tersebut kita kenal hari ini dengan penyebutan do, re, mi, fa, sol, la, si. Dalam bahasa arab, notasi tersebut disimbolkan dengan alfabet arab: Dal, Ra, Mim, Fa, Shod, Lam, dan Sin. Selain membuat notasi dasar musik, para ilmuwan dan musisi muslim juga membuat berbagai instrumen dasar musik. Hebat kan ya...yah meskipun bagi beberapa kelompok muslim hasil karya ilmuwan muslim ini disebut dengan bid’ah, akan tetapi bukan sebuah hal yang menjadi perdebatan dan mampu dibantah bahwa fondasi musik merupakan sumbangan dari peradaban Islam bagi dunia, wallahu alam...

10.    Aljabar

Tampilan naskah Aljabar yang dibuat oleh Khwarizmi

Bagi para penyuka matematika maupun ilmu eksak, aljabar adalah hal yang tidak asing lagi. Aljabar telah menjadi ilmu dasar berhitung yang aplikasinya digunakan diberbagai bidang. Ilmu ini diciptakan oleh ilmuwan muslim pada abad ke-9 M.Kata aljabar diambil dari judul buku “Kitab al-Jabr Wa Mugabala” atau “Kitab tentang Rasionalisasi dan Penyeimbangan” yang ditulis/dibuat oleh Al-Khwarizmi pada bad ke-9 M. Dalam kitab inilah Khwarizmi memperkenalkan ilmu aljabar. Secara fakta, kemunculan aljabar ini secara revolusioner membuat para ilmuwan meninggalkan konsep matematika Yunani yang berdasarkan kepada geometri. Khwarizmi juga ilmuwan yang pertama kali memperkenalkan konsep peningkatan angka menjadi kekuatan. 

Comments

Dapatkan Hosting Murah dan Domain Gratis

Hosting Unlimited Indonesia

Popular posts from this blog

TANGGAPAN TERHADAP USTAD KHALID BASALAMAH TENTANG KAROMAT SYEIKH ABDUL QODIR JAELANI

Oleh: Uwais al Ikhwani Beberapa waktu lalu penulis menyaksikan sebuah video yang berdurasi sekitar 1 setengah menit yang menampilkan Ustad Khalid Basalamah sedang menjawab sebuah pertanyaan yang diajukan kepada beliau tentang siapa itu Syeikh Abdul Qodir Jaelani QS. Dalam video tersebut Ust. Khalid Basamalah menyatakan bahwa Syeikh Abdul Qodir Jaelani QS., adalah seorang ulama besar yang bermahzab Hanafi. Disampaikan kemudian bahwa Syeikh Abdul Qodir Jaelani QS. tidaklah seperti apa yang dinisbatkan oleh orang-orang selama ini dimana Syaikh Abdul Qodir Jaelani memiliki karomat atau kemampuan khusus seperti halnya mukjizat yang dimiliki oleh para Nabi dan Rasul. Untuk lebih jelasnya berikut ini penulis tampilkan video tersebut: Tanpa mengurangi rasa hormat penulis terhadap Ust. Khalid Basalamah dan tanpa adanya tendensi negatif sedikit pun mengingat pesan yang diamanatkan Syeikh Mursyid (guru penulis) dalam tanbih: 1) Jangan menghina ulama sezaman; 2) Jangan memeriksa mur

"Sejarah Sang Waliyulloh": Sepenggal Cerita Perjumpaan Syeikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul al Quthub (Abah Aos) dan Sayyid Ahmad Al Maliki (Abuya Ahmad) saat umroh Tahun 2015

Abah Aos sebagai pewaris kemursyidan Abah Anom dan Abuya Ahmad, dalam pelaksanaan Umroh Tahun 2015 keduanya bersama-sama melaksanakan khidmah amaliyyah Manaqib Tuan Syaikh Abdul Qodir Al Jailani. Keduanya bertemu dengan penuh kehangatan dan rasa cinta. Ekpresinya sangat tampak menunjukkan mahabbahnya. Tutur bahasa yang beliau sampaikan dalam taushiyahnya menegaskan penghormatan luar biasa kepada Abah Aos. Begitupun sebaliknya. Beberapa point yang disampaikan oleh Abuya Ahmad diantaranya adalah: Semenjak ayah saya sampai saat ini, baru sekarang menerima tamu di pagi hari, terlebih dalam jumlah yang besar seperti ini. Mengapa saat ini kami menerima para jamaah sekalian? Karena cinta saya kepada beliau (Abah Aos) begitu besarnya. Dan cinta itulah yang menjadikan apapun menjadi tidak terhalang. Saya mencintai beliau sebagaimana beliau mencintai saya dan ayah saya. Kami disinipun adalah para murid Syaikh Abdul Qodir Jailani. Semenjak ayah saya hingga saat ini, tuan Syaikh selalu k

PERTEMUAN PARA PECINTA KESUCIAN JIWA

Tadi malam, Sayyid Syeikh al-Habib Luthfi bin Ali bi Yahya tiba di Pesantren Peradaban Dunia JAGAT 'ARSY, BSD, Indonesia. Kedatangan beliau untuk bersilaturahim dengan Pangersa Guru Agung Abah Aos dalam rangka tahniah Maulid Abah Aos yang ke-73. Ini pertemuan yang kesekian kalinya Habib Luthfi dengan Pangersa Abah di JAGAT 'ARSY, pertemuan dua Wali Agung yang penuh kehangatan dan keakraban. Perjumpaan ini sudah beberapa kali direncanakan namun baru malam tadi bisa terjadi. Dalam temu kangen para kekasih Alloh ini dimeriahkan hiburan relijius tim kesenian Sinaurasa asuhan Kh Dr Irfan Zidni Wahab. Tampak Habib Luthfi pun turut serta bermain musik. Pada kesempatan silaturahim kali ini juga hadir Syeikh Abdul Aziz Abdin al-Mahdi al-Husaini PhD (Amerika) dan Syeikh Aziz el-Qobaiti Idrisi al-Mahadi al-Hasani (Maroko). Lengkap sudah para duriyyah wa nuriyyah kumpul di Kanzul 'Arsy Wisma 111. Salam Pecinta Kesucian Jiwa.