Skip to main content

"Sejarah Sang Waliyulloh": Sepenggal Cerita Perjumpaan Syeikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul al Quthub (Abah Aos) dan Sayyid Ahmad Al Maliki (Abuya Ahmad) saat umroh Tahun 2015


Abah Aos sebagai pewaris kemursyidan Abah Anom dan Abuya Ahmad, dalam pelaksanaan Umroh Tahun 2015 keduanya bersama-sama melaksanakan khidmah amaliyyah Manaqib Tuan Syaikh Abdul Qodir Al Jailani. Keduanya bertemu dengan penuh kehangatan dan rasa cinta. Ekpresinya sangat tampak menunjukkan mahabbahnya. Tutur bahasa yang beliau sampaikan dalam taushiyahnya menegaskan penghormatan luar biasa kepada Abah Aos. Begitupun sebaliknya. Beberapa point yang disampaikan oleh Abuya Ahmad diantaranya adalah:
  1. Semenjak ayah saya sampai saat ini, baru sekarang menerima tamu di pagi hari, terlebih dalam jumlah yang besar seperti ini. Mengapa saat ini kami menerima para jamaah sekalian? Karena cinta saya kepada beliau (Abah Aos) begitu besarnya. Dan cinta itulah yang menjadikan apapun menjadi tidak terhalang. Saya mencintai beliau sebagaimana beliau mencintai saya dan ayah saya.
  2. Kami disinipun adalah para murid Syaikh Abdul Qodir Jailani. Semenjak ayah saya hingga saat ini, tuan Syaikh selalu kami tawasulkan, kami baca wirid-wiridnya dan ayah saya pun seringkali menghadiri majelis manaqib Tuan Syaikh. Melalui beliau kita bisa tersambung dengan Rosululloh. Dan dengan ketersambungan kita kepada Rosul menjadikan kita bisa sampai dan bersama Alloh SWT.
  3. Dunia Islam saat ini sedang mengalami banyak fitnah dimana-mana. Beberapa kelompok yang suka memusuhi, memerangi bahkan membunuh sesama saudara muslimnya hanya karena berbeda ajaran dan tradisi dengan mereka. Salah satu penyebab terbesar mereka bisa begitu kejamnya adalah kedangkalan mereka tentang rukun Ihsan. Yang dipahami oleh mereka adalah Rukun Islam dan Iman saja, itupun dengan pemahaman yang sangat terbatas. Mereka tidak mengenal tasawuf. Bahkan yang mengenalpun tidak mampu menjalaninya. Sebab tidak bisa bertasawuf tanpa berthoriqoh. Karena perwujudan tasawuf adalah thoriqoh. Saya sangat yakin tidak ada murid-murid Syaikh (Abah Aos) yang menjadi teroris, yang menebarkan kebencian kemana-mana. Kenapa? Sebab beliau (sambil memegang hati Abah Aos) memiliki hati yang suci, yang jernih, hati yang tidak pernah lepas dari berzikir kepada Alloh. Hati yang selalu disibukkan dengan mengingat Alloh, sehingga tidak ada  ruang kebencian dan permusuhan kepada orang lain. Kejernihan dan kesucian hati beliaulah yang kemudian terpantul ke dada kalian semua. Orang-orang seperti beliau, seperti Tuan Syaikh Abdul Qodir Al Jailani, Syaikh An Naqsyabandi, Syaikh Ar Rifa'i, adalah orang-orang yang tidak pernah memenggal kepala orang lain. Yang mereka penggal adalah kebodohan, kemalasan, kefasikan. Yang mereka bakar adalah syahwat, nafsu ammarah dan lain-lainnya dari para murid-murid mereka.
  4. Hari ini saya mengikatkan hubungan antara Klan Al Maliky dengan TQN PP Suryalaya (Murtabithoh bainal Maliky wa TQN). Menyambung tanah Al Jailani yang ada di Indonesia dengan tanah Al Jailani yang ada di Mekkah. 

Selesai beliau menyampaikan khidmah ilmiyyah, disambung dengan pembacaan dua fasal kitab Maulid, lalu Mahalul Qiyam, Marhabanan. Maka pecahlah tangis kami, keharuan kami, yang sudah tertahan sejak pelaksanaan manaqib dimulai. Semakin memuncak saat kedua beliau saling memberi hadiah. Masih dalam Mahalul Qiyam, diiringi dengan sholawat, Abah Aos menyematkan cincin beliau ke jemari Abuya Ahmad. Lalu Abuya Ahmad mengalungkan sorban hijau Ayahnya dan sebuah tongkat kaoka. Abah Aos memberikan tongkat yang selalu menemaninya kepada Abuya. 
Setelah itu Abuya Ahmad mengambil kitab Tafsir Al Muyassar, buku Kiat Mengatasi Berbagai Kesulitan, Pigura yang berisikan Kitab Dala'ilul Khoirot dengan huruf kecil, juga sepotong Kiswah Ka'bah. Semua diberikan kepada Abah Aos. Buku "Kiat Mengatasi Berbagai Kesulitan" menjadi sangat menarik. Betapa tidak, buku itu sesungguhnya adalah terjemahan dari kitab Abwabul Faroj karangan Abuya Muhammad. Kitab yang seperti diceritakan diatas,diberikan Abuya Muhammad kepada Abah Anom melalui Abah Aos di Serawak. Kini, kedua penerusnya bertemu, memberi buku terjemahan kitab tersebut kepada sang penerus Abah Anom, yakni Abah Aos...! 
Belum cukup hadiah-hadiah yang diberikan kepada Abah Aos tadi, saat beliau mengantar Abah Aos ke depan pintunya, Abuya Ahmad tiba-tiba berkata, "Syaikh (Abah Aos) adalah keluargaku. Beliau adalah Qodiri, keturunan Syaikh Abdul Qodir Al Jailani. Sama seperti saya yang mempunyai garis keturunan dengan Tuan Syekh Abdul Qodir Al Jailani..". Abuya Ahmad langsung melepaskan cincinnya, memakaikannya kepada Abah Aos. Cincin yang ternyata berupa stempel baginda Rosululloh SAW. Kami semua kembali tertegun menyaksikannya. Keduanya pun saling berangkulan, saling mencium penuh mahabbah. Abuya Ahmad memanjatkan doa, kami semua mengaminkannya. Sholawat Bani Hasyim dibaca bersama-sama, menambah kesegaran qolbu. Kami saling bersalaman, berpelukan, lalu keluar naik ke bus masing-masing. Membawa oleh-oleh ruhani yang begitu dahsyatnya. Ruh kami seperti baru dimandikan, disegarkan. Tak tertandingi kebahagiaan dan kehangatannya. Beberapa dari kami bahkan tidak sanggup menahan diri untuk tidak bercerita tentang kehadiran para Ahlu Silsilah TQN PP Suryalaya, kehadiran Abuya Muhammad, terlebih cahaya Baginda Rosululloh SAW. Inilah Liqo'un Adziim, pertemuan agung. Pertemuan para leluhur suci, para pecinta kesucian jiwa. Alloh semoga mengikutsertakan kita dalam
rombongannya, Amiin38X...
Sumber : Ustadz Uje Ikhwan TQN

Comments

Post a Comment

Dapatkan Hosting Murah dan Domain Gratis

Hosting Unlimited Indonesia

Popular posts from this blog

TANGGAPAN TERHADAP USTAD KHALID BASALAMAH TENTANG KAROMAT SYEIKH ABDUL QODIR JAELANI

Oleh: Uwais al Ikhwani Beberapa waktu lalu penulis menyaksikan sebuah video yang berdurasi sekitar 1 setengah menit yang menampilkan Ustad Khalid Basalamah sedang menjawab sebuah pertanyaan yang diajukan kepada beliau tentang siapa itu Syeikh Abdul Qodir Jaelani QS. Dalam video tersebut Ust. Khalid Basamalah menyatakan bahwa Syeikh Abdul Qodir Jaelani QS., adalah seorang ulama besar yang bermahzab Hanafi. Disampaikan kemudian bahwa Syeikh Abdul Qodir Jaelani QS. tidaklah seperti apa yang dinisbatkan oleh orang-orang selama ini dimana Syaikh Abdul Qodir Jaelani memiliki karomat atau kemampuan khusus seperti halnya mukjizat yang dimiliki oleh para Nabi dan Rasul. Untuk lebih jelasnya berikut ini penulis tampilkan video tersebut: Tanpa mengurangi rasa hormat penulis terhadap Ust. Khalid Basalamah dan tanpa adanya tendensi negatif sedikit pun mengingat pesan yang diamanatkan Syeikh Mursyid (guru penulis) dalam tanbih: 1) Jangan menghina ulama sezaman; 2) Jangan memeriksa mur

PERTEMUAN PARA PECINTA KESUCIAN JIWA

Tadi malam, Sayyid Syeikh al-Habib Luthfi bin Ali bi Yahya tiba di Pesantren Peradaban Dunia JAGAT 'ARSY, BSD, Indonesia. Kedatangan beliau untuk bersilaturahim dengan Pangersa Guru Agung Abah Aos dalam rangka tahniah Maulid Abah Aos yang ke-73. Ini pertemuan yang kesekian kalinya Habib Luthfi dengan Pangersa Abah di JAGAT 'ARSY, pertemuan dua Wali Agung yang penuh kehangatan dan keakraban. Perjumpaan ini sudah beberapa kali direncanakan namun baru malam tadi bisa terjadi. Dalam temu kangen para kekasih Alloh ini dimeriahkan hiburan relijius tim kesenian Sinaurasa asuhan Kh Dr Irfan Zidni Wahab. Tampak Habib Luthfi pun turut serta bermain musik. Pada kesempatan silaturahim kali ini juga hadir Syeikh Abdul Aziz Abdin al-Mahdi al-Husaini PhD (Amerika) dan Syeikh Aziz el-Qobaiti Idrisi al-Mahadi al-Hasani (Maroko). Lengkap sudah para duriyyah wa nuriyyah kumpul di Kanzul 'Arsy Wisma 111. Salam Pecinta Kesucian Jiwa.