Skip to main content

SEKILAS TENTANG KHILAFAH DAN KHALIFAH

Kajian terhadap konsep khilafah dalam Islam menarik untuk diperhatikan karena hal ini berkaitan dengan hubungan antara agama (Islam) dan negara. Kendati pun terdapat sejumlah ayat dalam Al-Quran mengenai konsep ini, tidak ada kesepakatan di  antara para ulama mengenai apa dan bagaimana wujud Khilafah Islamiyah ini. Karena posisinya yang demikian,  persoalan khilafah Islamiyah ini seringkali menjadi bahan perdebatan. Dengan kata lain, masalah khilafah Islamiyah masuk dalam kategori wilayah ijtihadiyah.
Kata khilafah dalam gramatika bahasa Arab merupakan bentuk kata benda verbal yang mensyaratkan adanya subyek atau pelaku yang aktif yang disebut khalifah. Kata khilafah dengan demikian menunjuk pada serangkaian tindakan yang dilakukan oleh seseorang,  yaitu seseorang yang  disebut khalifah. Oleh karena itu tidak akan ada suatu khilafah tanpa adanya seorang khalifah (Ade Shitu-Agbetola, 1991:25). Menurut Ganai, secara literal khilafah berarti penggantian terhadap pendahulu, baik bersifat individual maupun kelompok. Sedangkan secara teknis, khilafah adalah lembaga pemerintahan Islam yang berdasarkan pada Al-Quran dan Sunnah. Khilafah merupakan medium untukmenegakkan din (agama) dan memajukan syariah (Ghulam Nabi Ganai, 2001: 59). Dari pandangan yang demikian, muncullah suatukonsep yang menyatakan bahwa Islam meliputi din wa ad-daulah (agama dan negara).
Kata khalifah sendiri berasal dari akar kata khalafa (kh-l-f), yang berarti menggantikan, mengikuti, atau yang dating kemudian (A.W. Munawwir, 1984: 380). Bentuk jamak dari kata  tersebut ada dua macam, yaitu khulafa dan khalaif. Menurut Quraish Shihab, masing-masing makna dari kata itu mengiringi atau sesuai dengan konteksnya. Seperti misalnya ketika Allah menguraikan pengangkatan Nabi Adam sebagai khalifah, digunakan kata tunggal (Q.S. Al-Baqarah (2): 30),  sedangkan ketika berbicara tentang pengangkatan Nabi Daud digunakan bentuk jamak (Q.S. Shad (38): 26) (M. QuraishShihab, 1996: 422-423).
Dalam melihat konsep khilafah ini, terdapat dua pandangan utama, yang pertama pandangan yang menganggap model khilafah sama atau identik dengan model pemerintahan dalam suatu Negara, dan kedua yang menganggap bahwa khilafah terpisah dari gagasan Negara, dan tidak ada alasan yang mendasar untuk menyatakan bahwa bentuk khilafah adalah sebuah Negara.
Konsepsi tentang khilafah haruslah dipandang secara lebih dalam dengan tetap mengacu kepada Al Qur’an dan Hadist. Secara esensial, Islam sebagai rahmatan lil alamin salah satu bentuk implementasinya adalah penegakan khilafah Islamiyah, yaitu mengikuti para penerus Rasulullah, para wali Allah dengan silsilah kewalian yang tidak terputus ke Rasulullah serta dapat dipertanggungjawabkan. Para penerus Rasulullah inilah yang kemudian disebut dengan khalifah. Para khalifah ini muncul berdasarkan proses perjalanan ruhani dan spiritual tertentu yang tidak bisa disamakan maupun digambarkan dengan prosesi pemilihan kepemimpinan manapun yang dibuat oleh manusia. Para wali Allah ini menjadi penerus Rasulullah bukan karena ditunjuk oleh manusia, oleh umat Islam, bukan juga karena keinginan pribadi sang wali itu sendiri, tetapi karena ketetapan Allah. 
Mengacu kepada konsep khilafah yang demikian, maka sudah seharusnyalah penegakan khilafah Islamiyah menjadi sesuatu yang wajib bagi umat muslim, karena dengan tegaknya khilafah, maka Islam menempatkan posisinya sebagai rahmat bagi seluruh alam, solusi bagi berbagai permasalahan manusia, dan menciptakan peradaban dunia yang damai bagi seluruh manusia. Oleh karena itulah, perlu terus dilakukan kajian-kajian yang  objektif tentang bagaimana mengimplementasikan konsep khilafah Islamiyah secara baik dan tepat, sehingga bisa menjadi solusi bagi berbagai masalah dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Comments

Dapatkan Hosting Murah dan Domain Gratis

Hosting Unlimited Indonesia

Popular posts from this blog

TANGGAPAN TERHADAP USTAD KHALID BASALAMAH TENTANG KAROMAT SYEIKH ABDUL QODIR JAELANI

Oleh: Uwais al Ikhwani Beberapa waktu lalu penulis menyaksikan sebuah video yang berdurasi sekitar 1 setengah menit yang menampilkan Ustad Khalid Basalamah sedang menjawab sebuah pertanyaan yang diajukan kepada beliau tentang siapa itu Syeikh Abdul Qodir Jaelani QS. Dalam video tersebut Ust. Khalid Basamalah menyatakan bahwa Syeikh Abdul Qodir Jaelani QS., adalah seorang ulama besar yang bermahzab Hanafi. Disampaikan kemudian bahwa Syeikh Abdul Qodir Jaelani QS. tidaklah seperti apa yang dinisbatkan oleh orang-orang selama ini dimana Syaikh Abdul Qodir Jaelani memiliki karomat atau kemampuan khusus seperti halnya mukjizat yang dimiliki oleh para Nabi dan Rasul. Untuk lebih jelasnya berikut ini penulis tampilkan video tersebut: Tanpa mengurangi rasa hormat penulis terhadap Ust. Khalid Basalamah dan tanpa adanya tendensi negatif sedikit pun mengingat pesan yang diamanatkan Syeikh Mursyid (guru penulis) dalam tanbih: 1) Jangan menghina ulama sezaman; 2) Jangan memeriksa mur

"Sejarah Sang Waliyulloh": Sepenggal Cerita Perjumpaan Syeikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul al Quthub (Abah Aos) dan Sayyid Ahmad Al Maliki (Abuya Ahmad) saat umroh Tahun 2015

Abah Aos sebagai pewaris kemursyidan Abah Anom dan Abuya Ahmad, dalam pelaksanaan Umroh Tahun 2015 keduanya bersama-sama melaksanakan khidmah amaliyyah Manaqib Tuan Syaikh Abdul Qodir Al Jailani. Keduanya bertemu dengan penuh kehangatan dan rasa cinta. Ekpresinya sangat tampak menunjukkan mahabbahnya. Tutur bahasa yang beliau sampaikan dalam taushiyahnya menegaskan penghormatan luar biasa kepada Abah Aos. Begitupun sebaliknya. Beberapa point yang disampaikan oleh Abuya Ahmad diantaranya adalah: Semenjak ayah saya sampai saat ini, baru sekarang menerima tamu di pagi hari, terlebih dalam jumlah yang besar seperti ini. Mengapa saat ini kami menerima para jamaah sekalian? Karena cinta saya kepada beliau (Abah Aos) begitu besarnya. Dan cinta itulah yang menjadikan apapun menjadi tidak terhalang. Saya mencintai beliau sebagaimana beliau mencintai saya dan ayah saya. Kami disinipun adalah para murid Syaikh Abdul Qodir Jailani. Semenjak ayah saya hingga saat ini, tuan Syaikh selalu k

PERTEMUAN PARA PECINTA KESUCIAN JIWA

Tadi malam, Sayyid Syeikh al-Habib Luthfi bin Ali bi Yahya tiba di Pesantren Peradaban Dunia JAGAT 'ARSY, BSD, Indonesia. Kedatangan beliau untuk bersilaturahim dengan Pangersa Guru Agung Abah Aos dalam rangka tahniah Maulid Abah Aos yang ke-73. Ini pertemuan yang kesekian kalinya Habib Luthfi dengan Pangersa Abah di JAGAT 'ARSY, pertemuan dua Wali Agung yang penuh kehangatan dan keakraban. Perjumpaan ini sudah beberapa kali direncanakan namun baru malam tadi bisa terjadi. Dalam temu kangen para kekasih Alloh ini dimeriahkan hiburan relijius tim kesenian Sinaurasa asuhan Kh Dr Irfan Zidni Wahab. Tampak Habib Luthfi pun turut serta bermain musik. Pada kesempatan silaturahim kali ini juga hadir Syeikh Abdul Aziz Abdin al-Mahdi al-Husaini PhD (Amerika) dan Syeikh Aziz el-Qobaiti Idrisi al-Mahadi al-Hasani (Maroko). Lengkap sudah para duriyyah wa nuriyyah kumpul di Kanzul 'Arsy Wisma 111. Salam Pecinta Kesucian Jiwa.