Skip to main content

“THE PROPHET”: FITNAH TERHADAP RASULULLAH SHOLALLAHU ‘ALAIHI WASSALAM DAN ISLAM; SEBUAH PENGANTAR

Cerita ini sebenarnya merupakan cerita yang sudah cukup lama dan mungkin sebagian ikhwan-akhwat sekalian sudah pernah mengetahuinya, sebuah kesaksian seorang mantan Pendeta Katolik Alberto Rivera dalam tulisannya yang berjudul “The Prophet” yang pertama kali dipublikasikan pada tahun 1988. Tulisan Alberto Rivera ini didasarkan kepada informasi/cerita yang disampaikan oleh Kardinal Bea dalam sebuah rapat di Vatikan. Inti dari tulisan Alberto Rivera menyampaikan bahwa Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wassalam merupakan Rasul yang “diciptakan” oleh gereja katolik yang mengemban misi membuat sebuah agama baru (Islam) untuk menandingi Yahudi dan Nasrani, sasarannya adalah menguasai Jerussalem dan menjadikannya kota suci umat Katolik.
Dalam tulisannya tersebut, Alberto Rivera menyampaikan bahwa Vatikan ingin menciptakan seorang messiah bagi bangsa Arab, yang memiliki kharisma yang besar dan dapat mereka latih untuk kemudian menyatukan bangsa-bangsa Arab non-Katolik menjadi satu kekuatan besar dibawah sebuah agama baru, untuk menguasai Jerussalem demi kepentingan Vatikan.
Selanjutnya dalam tulisan tersebut disampaikan bahwa  Kardinal Bea menceritakan tentang seorang wanita Arab kaya raya bernama Khadijah (Siti Khadijah) yang merupakan penganut Katolik yang taat, menyampaikan kepada Vatikan bahwa ada seorang pemuda pintar dari kalangan bangsa Arab bernama Muhammad (Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wassalam) yang dapat digunakan oleh Vatikan untuk melaksanakan misinya merebut Jerussalem melalui penyatuan bangsa Arab dan pembentukan agama baru tersebut. Segera setelah itu, diceritakan bahwa Muhammad (Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wassalam) dilatih oleh Vatikan secara rahasia dalam rangka mempersiapkan Muhammad (Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wassalam) dalam menjalankan misinya tersebut. Disebutkan pula bahwa dalam proses pelatihan tersebut Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wassalam mempelajari tulisan-tulisan dari St. Agustine.
Secara keseluruhan tulisan Alberto Rivera tersebut merupakan fitnah yang teramat kejam terhadap Islam dan sungguh merendahkan Islam dan Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wassalam. Tulisan Alberto Rivera tersebut hanya menyandarkan kepada informasi-informasi yang diterimanya dari Kardinal Bea dalam rapat yang dilakukan di Vatikan, tanpa adanya bukti-bukti lain yang menguatkan informasi/cerita Kardinal Bea tersebut. Oleh karena itu, tulisan Alberto Rivera yang mengurai dan menjelaskan tentang adanya konspirasi besar Vatikan untuk menciptakan Islam serta konspirasi antara Islam dan Katolik dalam proses penyebaran Islam hingga wilayah Eropa, adalah sebuah cerita yang sama sekali tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya, baik secara ilmiah maupun secara historis.
Alberto Rivera sendiri sebenarnya merupakan seorang Pendeta Katolik yang kemudian keluar dari Katolik dan menjadi seorang penganut Protestan sekaligus menjadi salah seorang aktivis anti-Katolik. Jika dilihat dari latar belakang kegiatannya, tulisan Alberto Rivera ini bisa jadi memiliki beberapa motif, pertama untuk menyerang Vatikan (Katolik) dengan membentuk opini bahwa Vatikan telah membuat sebuah kebohongan publik dan melakukan penghinaan terhadap Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wassalam dan Islam. Kedua untuk menjatuhkan dan menciptakan persepsi publik bahwa benar Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wassalam dan Islam merupakan hasil konspirasi besar Vatikan, dan oleh karena itu kebenaran Islam haruslah dipertanyakan.
Kedua motif tersebut memberi keuntungan kepada 2 pihak sekaligus, pertama kepada kaum Yahudi dan kedua kepada kaum Protestan. Dalam beberapa kasus, tulisan Alberto Rivera ini juga digunakan oleh para misionaris untuk melakukan Kristenisasi. Di sisi lain, sejak tulisan Alberto Rivera ini dipublikasi pada tahun 1988, Vatikan sendiri tidak memberikan konfirmasi resmi yang jelas, sehingga membuat opini publik menjadi liar dan secara tidak langsung “membenarkan” apa yang ditulis oleh Alberto Rivera tersebut. Dalam hal ini, menjadi kewajiban kita semua muslimin wal muslimat, untuk meng-counter segala bentuk fitnah terhadap Islam, meluruskan yang salah, dan menyampaikan informasi yang benar, baik kepada umat muslim maupun kepada kaum non-muslim, salah satunya counter terhadap tulisan Alberto Rivera ini. Hal ini mengingat bahwa di luar sana masih banyak berbagai bentuk dan versi fitnah terhadap Islam yang dijadikan alat untuk melemahkan Islam secara perlahan. Dalam bagian lain, akan saya sampaikan bantahan terhadap tulisan Alberto Rivera ini, semoga kita semua berada dalam lindungan dan ridho Alloh subhanahu wata’ala...amin.

Beberapa link tulisan “The Prophet” dapat diliat dan dibaca pada link-link berikut ini:

Comments

Dapatkan Hosting Murah dan Domain Gratis

Hosting Unlimited Indonesia

Popular posts from this blog

TANGGAPAN TERHADAP USTAD KHALID BASALAMAH TENTANG KAROMAT SYEIKH ABDUL QODIR JAELANI

Oleh: Uwais al Ikhwani Beberapa waktu lalu penulis menyaksikan sebuah video yang berdurasi sekitar 1 setengah menit yang menampilkan Ustad Khalid Basalamah sedang menjawab sebuah pertanyaan yang diajukan kepada beliau tentang siapa itu Syeikh Abdul Qodir Jaelani QS. Dalam video tersebut Ust. Khalid Basamalah menyatakan bahwa Syeikh Abdul Qodir Jaelani QS., adalah seorang ulama besar yang bermahzab Hanafi. Disampaikan kemudian bahwa Syeikh Abdul Qodir Jaelani QS. tidaklah seperti apa yang dinisbatkan oleh orang-orang selama ini dimana Syaikh Abdul Qodir Jaelani memiliki karomat atau kemampuan khusus seperti halnya mukjizat yang dimiliki oleh para Nabi dan Rasul. Untuk lebih jelasnya berikut ini penulis tampilkan video tersebut: Tanpa mengurangi rasa hormat penulis terhadap Ust. Khalid Basalamah dan tanpa adanya tendensi negatif sedikit pun mengingat pesan yang diamanatkan Syeikh Mursyid (guru penulis) dalam tanbih: 1) Jangan menghina ulama sezaman; 2) Jangan memeriksa mur

"Sejarah Sang Waliyulloh": Sepenggal Cerita Perjumpaan Syeikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul al Quthub (Abah Aos) dan Sayyid Ahmad Al Maliki (Abuya Ahmad) saat umroh Tahun 2015

Abah Aos sebagai pewaris kemursyidan Abah Anom dan Abuya Ahmad, dalam pelaksanaan Umroh Tahun 2015 keduanya bersama-sama melaksanakan khidmah amaliyyah Manaqib Tuan Syaikh Abdul Qodir Al Jailani. Keduanya bertemu dengan penuh kehangatan dan rasa cinta. Ekpresinya sangat tampak menunjukkan mahabbahnya. Tutur bahasa yang beliau sampaikan dalam taushiyahnya menegaskan penghormatan luar biasa kepada Abah Aos. Begitupun sebaliknya. Beberapa point yang disampaikan oleh Abuya Ahmad diantaranya adalah: Semenjak ayah saya sampai saat ini, baru sekarang menerima tamu di pagi hari, terlebih dalam jumlah yang besar seperti ini. Mengapa saat ini kami menerima para jamaah sekalian? Karena cinta saya kepada beliau (Abah Aos) begitu besarnya. Dan cinta itulah yang menjadikan apapun menjadi tidak terhalang. Saya mencintai beliau sebagaimana beliau mencintai saya dan ayah saya. Kami disinipun adalah para murid Syaikh Abdul Qodir Jailani. Semenjak ayah saya hingga saat ini, tuan Syaikh selalu k

PERTEMUAN PARA PECINTA KESUCIAN JIWA

Tadi malam, Sayyid Syeikh al-Habib Luthfi bin Ali bi Yahya tiba di Pesantren Peradaban Dunia JAGAT 'ARSY, BSD, Indonesia. Kedatangan beliau untuk bersilaturahim dengan Pangersa Guru Agung Abah Aos dalam rangka tahniah Maulid Abah Aos yang ke-73. Ini pertemuan yang kesekian kalinya Habib Luthfi dengan Pangersa Abah di JAGAT 'ARSY, pertemuan dua Wali Agung yang penuh kehangatan dan keakraban. Perjumpaan ini sudah beberapa kali direncanakan namun baru malam tadi bisa terjadi. Dalam temu kangen para kekasih Alloh ini dimeriahkan hiburan relijius tim kesenian Sinaurasa asuhan Kh Dr Irfan Zidni Wahab. Tampak Habib Luthfi pun turut serta bermain musik. Pada kesempatan silaturahim kali ini juga hadir Syeikh Abdul Aziz Abdin al-Mahdi al-Husaini PhD (Amerika) dan Syeikh Aziz el-Qobaiti Idrisi al-Mahadi al-Hasani (Maroko). Lengkap sudah para duriyyah wa nuriyyah kumpul di Kanzul 'Arsy Wisma 111. Salam Pecinta Kesucian Jiwa.