Skip to main content

MENGAMBIL KEMBALI MAKANAN YANG TERJATUH DAPAT MENJAGA DARI KEFAKIRAN, PENYAKIT-PENYAKIT BURUK DAN PELAJARAN DIBALIKNYA



Apa yang sahabat lakukan ketika makanan yang dimakan terjatuh? Buru-buru membuangnya, atau diambil lagi? Opsi pertama pasti lebih sering dilakukan oleh sebagian besar dari kita.

Apalagi untuk orangtua yang memiliki balita, makanan yang jatuh langsung dibuang.
“Terus kalau tidak dibuang mau diapakan? Kan kalau diambil lagi kotor, jorok, tidak higenis.”
Mereka tentu berfikir demikian, daripada beresiko terhadap kebersihan lebih baik dibuang. Pemikiran ini tidak sepenuhnya salah.

Wajar jika kita bersikap khawatir dan berhati-hati, apalagi jika ada kaitannya dengan makanan. Tapi, pernahkah sahabat mendengar bahwa Rasulullah SAW menyuruh kita untuk mengambil kembali makanan yang terjatuh? Perintah ini diriwayatkan oleh Muslim, “Dari Jabir ra, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Jika sesuap makanan kalian jatuh, maka hendaklah ia mengambilnya dan menghilangkan kotoran yang melekat padanya dan memakannya, dan tidak membiarkannya untuk setan.”

Hadits ini merupakan salah satu hadits yang berkaitan dengan adab makan. Selain menganjurkan untuk tidak berlebih-lebihan, ternyata Rasul juga memerintahkan untuk tidak langsung membuang makanan. Disebutkan di atas, bahwa makanan yang terjatuh, atau yang dibuang adalah untuk setan. Kita diperintahkan untuk mengambil kembali makanan yang terjatuh, membersihkan kotoran yang melekat, kemudian memakannya.

Apakah ini berlaku untuk seluruh makanan? Bagaimana bila terjatuh dikubangan air? Atau bila makanan itu berbentuk semi cair seperti bubur?

Para Sahabat yang dirahmati Allah. Sesungguhnya Islam itu mudah, jangan dipersulit. Jika yang terjatuh adalah sejenis makanan kering, seperti biskuit, roti, kerupuk, dan terjatuh di tempat yang kering semisal lantai atau jalan, maka ambillah lagi, lalu bersihkan yang kotor, bisa juga dibuang sedikit yang kotor. Jika yang jatuh adalah makanan basah, sejenis bubur, dan kemungkinan untuk dibersihkan kecil, jadi sedekahkan saja pada ayam (jika ada, jika tidak boleh dibuang). Sedangkan jika terjatuh di tempat yang basah, misalkan lumpur, makanan ini sebaiknya dibuang saja.

Berikut ini beberapa keterangan tentang perintah mengambil kembali makanan yang terjatuh:

~المفتاح السادس عشر أكل ما يسقط من الخوان
٨٠~ و آكل الساقط من خوان * مبرأ من غضة الزمان٨١~ كفقره أو سيئ الأسقام * كبرص و علة الجذام٨٢~ و يصرف الحمق عن الأولاد * حديثه منتقد الإسناد
فروي عن جابر مرفوعا من أكل ما يسقط من الخوان و القصعة أمن من الفقر و البرص و الجذام و صرف عن ولده الحمق أخرجه أبو الشيخ في الثواب و أخرجه أيضا عن الحجاج بن علاط مرفوعا أيضا بلفظ أعطي سعة في الرزق و وقي الحمق في ولده و ولد ولده
و أخرجه الديلمي من طريق الرشيد عن آبائه عن إبن عباس رفعه من أكل من يسقط من المائدة خرج ولده صباح الوجوه و نفى عنه الفقر
و ثبت في صحيح مسلم عن جابر و أنس مرفوعا إذا و قعت لقمة أحدكم فليأخدها فليمط ما كام بها من أذى و لا يدعها للشيطان و لا يمسح يده بالمنديل حتى يلعق أصابعه فإنه لا يدري في أي طعامه البركة ~شرح بغية الحذاق ١٠٧

#Kunci rezeki yang ke 16 adalah mengambil lagi makanan yang telah jatuh.
#Memakan makanan yang telah jatuh dapat menjaga dari kefakiran, penyakit penyakit buruk seperti barosh, judzam dan bisa menjaga keturunan dari kebodohan. "Barang siapa yang memakan makanan yang telah jatuh maka ia akan aman dari kefakiran, barosh, judzam dan keturunannya akan dijaga dari kebodohan".(Hr Abu Syaikh).
#Barang siapa yang memakan makanan yang jatuh dari piring maka kelak anak anaknya akan bersinar wajahnya dan ia akan aman dari kefakiran"(HR dailami).
#Ketika makanan kamu jatuh maka ambillah dan hilangkan kotorannya, jangan kau membiarkannya karena setan dan jangan kau mengusap tanganmu dengan sapu tangan sebelum kau menjilat jarimu karena kau tak tahu dimana Barakah itu berada" .(Hr Muslim)
[ Syarh Bughyatul Haddzaq 107 ].

Berdasarkan beberapa keterangan di atas, terdapat macam-macam rahasia dan pelajaran dibalik perintah mengambil kembali makanan kita yang terjatuh. Tentunya perintah ini tetap harus memperhatikan kondisi seperti yang telah dijelaskan di atas. Sungguh Islam adalah rahmat bagi seluruh alam, bahkan kepada makanan yang kita makan ada ketentuan dan adab yang harus kita jaga. Wallohu ‘alam bis showab...

Sumber:
Ust. Ahmad Jaelani
Wahid News

Comments

Dapatkan Hosting Murah dan Domain Gratis

Hosting Unlimited Indonesia

Popular posts from this blog

TANGGAPAN TERHADAP USTAD KHALID BASALAMAH TENTANG KAROMAT SYEIKH ABDUL QODIR JAELANI

Oleh: Uwais al Ikhwani Beberapa waktu lalu penulis menyaksikan sebuah video yang berdurasi sekitar 1 setengah menit yang menampilkan Ustad Khalid Basalamah sedang menjawab sebuah pertanyaan yang diajukan kepada beliau tentang siapa itu Syeikh Abdul Qodir Jaelani QS. Dalam video tersebut Ust. Khalid Basamalah menyatakan bahwa Syeikh Abdul Qodir Jaelani QS., adalah seorang ulama besar yang bermahzab Hanafi. Disampaikan kemudian bahwa Syeikh Abdul Qodir Jaelani QS. tidaklah seperti apa yang dinisbatkan oleh orang-orang selama ini dimana Syaikh Abdul Qodir Jaelani memiliki karomat atau kemampuan khusus seperti halnya mukjizat yang dimiliki oleh para Nabi dan Rasul. Untuk lebih jelasnya berikut ini penulis tampilkan video tersebut: Tanpa mengurangi rasa hormat penulis terhadap Ust. Khalid Basalamah dan tanpa adanya tendensi negatif sedikit pun mengingat pesan yang diamanatkan Syeikh Mursyid (guru penulis) dalam tanbih: 1) Jangan menghina ulama sezaman; 2) Jangan memeriksa mur

"Sejarah Sang Waliyulloh": Sepenggal Cerita Perjumpaan Syeikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul al Quthub (Abah Aos) dan Sayyid Ahmad Al Maliki (Abuya Ahmad) saat umroh Tahun 2015

Abah Aos sebagai pewaris kemursyidan Abah Anom dan Abuya Ahmad, dalam pelaksanaan Umroh Tahun 2015 keduanya bersama-sama melaksanakan khidmah amaliyyah Manaqib Tuan Syaikh Abdul Qodir Al Jailani. Keduanya bertemu dengan penuh kehangatan dan rasa cinta. Ekpresinya sangat tampak menunjukkan mahabbahnya. Tutur bahasa yang beliau sampaikan dalam taushiyahnya menegaskan penghormatan luar biasa kepada Abah Aos. Begitupun sebaliknya. Beberapa point yang disampaikan oleh Abuya Ahmad diantaranya adalah: Semenjak ayah saya sampai saat ini, baru sekarang menerima tamu di pagi hari, terlebih dalam jumlah yang besar seperti ini. Mengapa saat ini kami menerima para jamaah sekalian? Karena cinta saya kepada beliau (Abah Aos) begitu besarnya. Dan cinta itulah yang menjadikan apapun menjadi tidak terhalang. Saya mencintai beliau sebagaimana beliau mencintai saya dan ayah saya. Kami disinipun adalah para murid Syaikh Abdul Qodir Jailani. Semenjak ayah saya hingga saat ini, tuan Syaikh selalu k

PERTEMUAN PARA PECINTA KESUCIAN JIWA

Tadi malam, Sayyid Syeikh al-Habib Luthfi bin Ali bi Yahya tiba di Pesantren Peradaban Dunia JAGAT 'ARSY, BSD, Indonesia. Kedatangan beliau untuk bersilaturahim dengan Pangersa Guru Agung Abah Aos dalam rangka tahniah Maulid Abah Aos yang ke-73. Ini pertemuan yang kesekian kalinya Habib Luthfi dengan Pangersa Abah di JAGAT 'ARSY, pertemuan dua Wali Agung yang penuh kehangatan dan keakraban. Perjumpaan ini sudah beberapa kali direncanakan namun baru malam tadi bisa terjadi. Dalam temu kangen para kekasih Alloh ini dimeriahkan hiburan relijius tim kesenian Sinaurasa asuhan Kh Dr Irfan Zidni Wahab. Tampak Habib Luthfi pun turut serta bermain musik. Pada kesempatan silaturahim kali ini juga hadir Syeikh Abdul Aziz Abdin al-Mahdi al-Husaini PhD (Amerika) dan Syeikh Aziz el-Qobaiti Idrisi al-Mahadi al-Hasani (Maroko). Lengkap sudah para duriyyah wa nuriyyah kumpul di Kanzul 'Arsy Wisma 111. Salam Pecinta Kesucian Jiwa.